Interview: Myles Kennedy dari Alter Bridge


Alter Bridge terukir dalam salah satu  album hard rock terbaik pada dekade ini dengan Fortress. Satu tahun berlalu sejak dirilis, dan itu masih menyayat citarasa sebagaimana pantasnya album terbaik lain. Fortress memiliki semua syarat dari vokal yang tinggi hingga total gitar yang absah, dan itu sungguh layak untuk didengar dari awal hingga akhir secara terus berulang. Fortress membuat tingkatan terbaik bagi Alter Bridge yang belum sepenuhnya tercapai dan juga telah member sejumlah isyarat akan sesuatu hal yang bahkan lebih besar untuk kedepan.

Tergerak dengan power dari album ini, ketua editor ARTISTdirect.com Rick Florino berbicara pada Myles Kennedy penyanyi dan gitaris Alter Bridge mengenai Fortress dan banyak hal lainnya.

Rick Florino: Bagaimana segala sesuatu berkembang secara lirikal? Fortress adalah album anda yang paling sinematik.

Myles Kennedy : dengan setiap rekaman yang ada, kamu mencoba untuk tumbuh dan belajar dan membawa itu ke level berikutnya. Saya memiliki posisi bagus belakangan karena Saya terus menerus membuat album dan melakukan tour. Hal itu membatu melancarkan otot yang itu dan menghindari keterbentukan kebuntuan. Pada saat yang sama pula, kamu selalu takut,”Apakah Saya akan kehabisan ide-ide baru?” setiap kali Saya menuju ke sebuah album baru, Saya sedikit nervous disana. Beruntungnya, lewat Fortress, disana masih banyak garis besar awal untuk ditarik. Sebagian besar yang terdapat pada Fortress berasal dari melihat pandangan pada apa yang berlangsung di dunia sekitarku dengan orang-orang yang Saya kenal. Disana ada banyak sekali inspirasi.

Apa cerita dibalik “Cry of Achilles”?

Itu adalah apa darimana itu berasal. Itu adalah sesuatu yang melintasku dengan tiba-tiba ketika sedang touring bareng Slash tahun 2013 lalu. Saat itu Saya berada diruang ganti, dan saya merekam itu. Saya tidak berfikir terlalu banyak akan Cry of Achilles. Itu asik untuk dibawakan, namun Saya belum tahu itu akan cocok kemana. Saya ingat memaikan lagu itu pada Mark, dan dia sangat menyukai itu. Dia bilang, “Kita harus mentransfer itu kedalam sebuah lagu bagaimanapun juga!”. Apa yang keren tentang lagu itu adalah bahwa semua berasal dari sana dan riff nya langsung nyetel ketika band masuk. Kami hanya membangun lagu ini dari sana. Saya ingat ketika duduk bersama di dalam sebuah ruang yang benar-benar mencoba untuk mendorong sampulnya dari sebuah perspektif aransemen dan tidak takut menikung tajam dari pendekatan syair-reff-kunci dan menyikap sebuah dentuman cerita. Itulah yang pasti sebuah momen yang sangat penting dalam sebuah rekaman. Itu membuat para pendengar tahu bahwa kami tidak takut untuk mengambil kesempatan secara musikal.

Pada lirik nya tentang apa?

Pada satu jalan, itu adalah sebuah lanjutan dari AB III. Itu mencapai pada itu dari sebuah angle ilusi yang mengecewakan, namun reff nya adalah rasa keoptimisan dari itu, “Don’t forget there’s still beauty left in this world”. Dengan mengatakan betapa gelapnya sisa keseluruhan dari konten pada albumnya secara lirik, bahwasannya baik untuk memiliki keberadaan keoptimisan itu. Lagu lainnya pada album ini yang memiliki keoptimiasan ini adalah “All Ends Well” dimana itu tidak segelap dan semarah itu. Lagu itu membatu menyeimbangkan album keseluruhan.

Dari manakah “Fortress” berasal?

Sebenarnya, Saya ingat Mark Tremonti mengirimiku intro lagu itu sebagai sebuah phone memo, dan Saya sangat tergerak pada bagian itu. Aku fikir itu sesuatu yang sangat keren. Seperti “Cry of Achilles” misalnya, dimana kami tidak takut untuk bereksperimen dengan aransemen dan membawa itu kedalam vibe yang berbeda pada bridge dan tidak serta merta menjaga feel yang sama secara keseluruhan. Lirisnya, lagu itu penampakan tentang kehidupan pada sudut pandangnya dimana ketika kamu lebih muda kamu memiliki segala hal ini disekitar kamu, institusi yang ini, dan struktur yang mana terasa mereka ini tidak terkalahkan dan akan bertahan disana selamanya. Itu dapat masuk ke semuanya mulai dari government hingga ke agama hingga ke hubungan perkawinan. Mereka pada tempatnya untuk membuat kamu merasa aman. Apa yang kamu sadari seiring berjalannya waktu bahwa itu semua sangat bersifat fragile dan pada suatu saat akan rubuh. Lagu itu berhubungan dengan segala emosi yang kamu rasakan ketika kamu berada pada kenyataan itu. Hal itu sungguh berat sakitnya.

Anda harus mendengar albumnya dari awal hingga akhir untuk dapat masuk pada perjalanan itu.

Saya hargai itu. Semoga, orang-orang akan mengambil waktu untuk melakukan itu. Akhir akhir ini Saya telah melakukan itu sendiri dengan banyak album yang berbeda karena Saya mulai mendengar album dengan vinyl/piringan hitam lagi. Ketika kamu duduk dan mendengar pada sebuah album dengan demikian, itu sungguh mengubah seluruh pengalaman ketika mendengar. Jika kamu dapat mengizinkan diri kamu sendiri dan komit untuk menyisihkan waktu satu jam dari hidup kamu untuk mendengar album-album dan menyerap cerita dengan cara begitu, itu dapat menjadi sebuah perjalanan yang sangat menyenangkan.

Jika kamu harus membandingkan albumnya dengan sebuah film atau sebuah kombinasi dari beberapa film, kamu akan membandingkan seperti apa?

Wow, itu adalah sebuah pertanyaan yang sulit, namun itu satu yang bagus! Filmnya Bill & Ted’s Excellent Adventure [Tertawa]. Itu satu pertanyaan sangat bagus, dan dari semua yang pernah menanyai ku cuma kamu! Itu sangat kreatif.

Siapa yang menjadi Bill dan siapa yang menjadi Ted?

Saya fikir karakter Keanu Reeves cocoknya Mark Tremonti [Tertawa].

Apa saja yang sedang Anda dengar?

Banyak sekali hal yang berbeda! Sebenarnya ada teman bermusik Saya yang berasal dari sebuah tempat tidak terlalu dari tempat asalku, Spokane. Namanya adalah Allen Stone, dan seorang teman mengenaliku padanya. Dia adalah seorang penyanyi soul yang brilian. Talentanya bukan main, dan Saya sungguh bangga karena dia berasal daro Pacific Northwest. Saya sedang mendengar sangat banyak lagu lagunya Steele Dan akhir-akhir ini. Saya juga sedang mendengar sangat banyak lagu-lagu nya Asia. Setiap kali Saya berada di jalan, hal yang pertama Saya lakukan adalah menyalakan turntable Saya dan mendengar Asia. Saya sangat menggilai Steely Dan. Album terakhir Karnivool juga ada beberapa lagu yang bagus bagus. Itu keren. Band Hello Demons Meet Skeletons bentukan Clint Lowery juga bagus sekali. Dia adalah penulis lagu berbakat yang sangat mega.

Kamu berada dimana untuk album solo?

Itu lucu. Saya berada di New York minggu lalu, dan Saya pergi menjumpai seorang pria yang menjadi engineer dan yang memproduseri album itu dengan ku. Kami telah mendengar hard drive untuk melihat sampai dimana kami sudah. Setelah mendengar itu, disana ada beberapa moment besar, namun Saya tentunya ingin merubah beberapa hal di sana-sini dan mungkin menambah satu atau dua lagu. Yang pasti itu sebuah pekerjaan dalam progress. Masih ada ruang untuk improvement nya. Ketika itu sudah lebih sejajar, kami akan mengeluarkan itu dari sana. Orang-orang selalu menanyai itu! Rasanya tidak ada cara itu akan dapat diberi ekspektasi karena itu sudah berlalu bertahun-tahun lalu. Itu bukan hal yang baru saja terjadi barusan.

Hal itu semacam kisah dongeng…

Kisah tinggal di suatu tempat di Upstate New York [Tertawa].

Rasanya seperti Alter Bridge akhirnya menyelesaikan tugas mereka di Amerika Serikat dengan album ini.

Kami tentu memiliki penggemar diehard di Amrik. Namun kami tidak memiliki itu sebanyak kami punya di Britania. Akan sangat menyenangkan dapat memiliki sebanyak itu sebanyak mungkin di Amerika karena inilah rumah. Kita akan lihat apa perkembangannya. Itu adalah hal penting untuk dapat keluar sana dan bermain. Sebagaimana dikatakan, jika kamu membangun itu, mereka akan jadi––semoga saja.

—Rick Florino

15.12.14

http://www.artistdirect.com/entertainment-news/article/interview-myles-kennedy-of-alter-bridge/11313410#7Ot7sKa7HvV81fgX.99

Original Artikel: Musicdirect.com

Judul/Interview: Myles Kennedy of Alter Bridge

Oleh: Rick Florino

15.12.2014

Photo: Myles Kennedy

Alih Bahasa: Alter Bridge Indonesia

Judul/Interview: Myles Kennedy dari Alter Bridge

Oleh: Fajar Siddiq

02.01.2015

Leave a comment