Tremonti Umumkan Pemain Bass Pengganti Cauterize Tour Mendatang

Tremonti telah mengumumkan bahwa bassist Tanner Keegan akan bermain bersama TREMONTI pada tour mendatang.

Dari sumber Internet diketahui bahwa Tanner Keegan adalah musisi tour keliling yang cukup dikenal di Florida, Amerika dan kini dia bertempat tinggal disana. Tanner Keegan tumbuh dan besar di Indiana dan dia kini menempati kota setempat, disebut Keegan juga telah – sekitar tahun 2010 – menembus music scene di Los Angeles. Tanner Keegan adalah musisi multi genre dan memperdalam heavy metal ketika pindah ke Orlando, kota yang disebut ramai heavy metalnya dan sempat bermain dengan beberapa band lokal setempat. Dia juga telah memulai projek musik solonya.

Mark Tremonti lewat Twitter sebenarnya pernah meryply kepada salah satu fans perihal personil pengganti Wolfgang Van Halen saat tour, dan kita punya percakapan dari Eric Friedman;

Tanner Keegan akan mengisi posisi bass yang lowong sejak ditinggal oleh Wolfgang Van Halen yang sayangnya di saat bersamaan harus memenuhi komitmen jadwal tour Van Halen.
Wolfgang Van Halen lewat statement mengatakan, “Saya masih bagian dari Tremonti dan sangat senang akan perilisan album baru Cauterize, namun sayangnya saya tidak dapat berpartisipasi pada tour mendatang, baik di Amerika maupun diluar negeri atas komitmen utama saya dengan Van Halen untuk tour album musim panas ‘Tokyo Dome Live in Concert’ . Saya akan menanti saat turun kejalan untuk menjumpai semua penggemar Tremonti secepatnya sebagaimana jadwal Saya mengizinkan!”

I am still part of Tremonti and very excited for the release of [new album]Cauterize,’ but unfortunately am unable to participate in the upcoming tour dates, both in the States and overseas due to my prior commitment with Van Halen for the upcoming summer tour in support of the ‘Tokyo Dome Live in Concert‘ album. [I] look forward to seeing all the Tremonti fans on the road as soon as my schedule permits!

Album baru Tremonti akan dirilis 9 Juni 2015, lewat Fret12 Records dan album presale sudah dimulai dengan perilisan first single Another Heart yang dapat di purchase di iTunes dan Amazon.

https://itunes.apple.com/us/album/another-heart-single/id978459926

http://www.amazon.com/Another-Heart/dp/B00V5L2TY8

Album Baru Tremonti Adalah Yang Pertama dari Dua Album Yang Direkam

Wolfgang, Elvis Baskette, Mark Tremonti, Jeff Moll, Eric Friedman, Garrett Whitlock di Barbarossa Studio, Florida.

Wolfgang, Elvis Baskette, Mark Tremonti, Jeff Moll, Eric Friedman, Garrett Whitlock di Barbarossa Studio, Florida.

Tremonti, band yang dipimpin oleh Mark Tremonti gitaris Creed dan Alter Bridge akan merilis album kedua mereka berjudul Cauterize pada 9 Juni 2015. Namun Mark Tremonti mengatakan kepada Pulse Of Radio bahwa bukan hanya album Cauterize ini saja yang akan dirilis dalam waktu dekat mendatang. Mark mengatakan – “Kami menyelesaikan sekaligus 2 album, kami punya album ini yang akan diriis (Cauterize), namun pada sesi rekaman yang sama kami merekam album yang berjudul Dust. Yang mana album ini entah siapa tahu kapan keluarnya, tapi mungkin dalam setahun. Maka kami ingin agar orang mengetahui bahwa album itu –Dust – adalah bagian kedua dari album kedua ini. Kesimpulannya ada dua album berisikan 10-lagu.”

Lanjutan dari debut album All I Was yang rilis 2012 lalu, CD terbaru TREMONTI kembali di tangani oleh produser Michael “Elvis” Baskette, yang sebelumnya menangani album ALTER BRIDGE dan SLASH.

Pemain bass Van Halen, Wolfgang Van Halen mulai bergabung dengan band solo Mark Tremonti ini pada awalnya guna touring setelah pemain bass ALTER BRIDGE Brian Marshall mundur dari project ini.

Tremonti merekam All I Was pada 2012 lalu berangkat dari ide lagu-lagu yang ditolak oleh teman-teman band di ALTER BRIDGE, yang menurut mereka material itu terlalu “speed metal’ bagi sound band mereka. “Saya telah mencoba kepada mereka hamir 10 kali dan itu tidak pernah masuk. Saya tidak ingin semua ide itu menjadi sia-sia…Sekarang Tremonti adalah band yang hidup, dan berjalan maka kami tetap melanjutkan itu.”

Band –utama – Mark Tremonti, ALTER BRIDGE telah merilis album keempat berjudul Fortress pada 2013, dan menyudahi Fortress Tour 2013/2014 pada Agustus 2014 lalu di Amerika, dimana kemudian AB mengambil masa rehat dan berencana kembali dengan album baru pada 2016 mendatang. Vokalis Myles Kennedy berangkat tour 2014/2015 bersama Slash dan sebelumnya sempat tampil sebagai guest pada event malam Tahun Baru bersama Gov’t Mule di New York, sementara Mark Tremonti bersiap-siap rekaman album pada Oktober 2014.

Tremonti akan melakukan start Cauterize Tour pada 25 April 2015 di Orlando, Florida pada event Earth Day Birthday. Sementara Wolfgang Van Halen bassist Van Halen yang berhalangan untuk tour akibat bentrok jadwal tour dengan Van Halen untuk tour kali ini akan digantikan oleh Tanner Keegan.

Original Source http://www.blabbermouth.net
March 27, 2015
Additional outline, Alter Bridge Indonesia
05/04/2015

Mark Tremonti Berbicara Tentang Album Baru Tremonti, Peran Dia Sebagai Frontman dan Masa Depan dari Alter Bridge dan Creed

Gitaris dan vokalis sedang bersiap untuk merilis “Cauterize,” album kedua di bawah banner Tremonti. [Interview Eksklusif HNGN]

Originally Oleh Michael Lello m.lello@hngn.com | 01 April, 2015

Tremonti adalah Eric Friedman, Wolfgang Van Halen, Mark Tremonti dan Garrett Whitlock.

Mark Tremonti telah membantu dibalik kreasi dari beberapa lagu hard rock paling popular dalam 20 tahun terakhir – dia menjual lebih dari 40 juta album rekaman – namun keahlian songwriting itu telah tersembunyi oleh reputasi dirinya sebagai salah satu gitaris top notch. Mark Tremonti, pendiri band multiplatinum Creed dan juga Alter Bridge, berharap project terbarunya, bernama Tremonti, akan menopang keseimbangan/laju songwriting dirinya. Laju goal didepan adalah “Cauterize” , album kedua yang siap dirilis pada 9 Juni.

Mark mengatakan pada interview terkini dengan Headlines & Global News di sebuah hotel di Manhattan, NY, Amerika “Saya telah menjadi seorang songwriter sejak saya berusia 11 tahun, Saya lebih tertarik tentang menulis lagu daripada apa yang pernah saya lakukan dengan bermain lead gitar, dan itu adalah salah satu dari beberapa hal yang selalu melukai saya sedikit: orang akan menganggap saya seorang pemain gitar saja tanpa pernah dikenal sebagai songwriter, dan adalah vokalis didalam sebuah band yang biasanya dikreditkan dengan writing, ketika saya telah melibatkan hati dan jiwa kedalam menulis vokal melody dan saya hanya bukan penyanyinya.”

Bersama Tremonti, yang mana telah merilis debut album “All I Was” tahun 2012, nama band yang memiliki kesamaan nama dan dipimpin olehnya. Itu tentunya adalah sebuah image baru untuk dinikmati oleh para penggemar Mark Tremonti yang mana telah familiar untuk meihat Mark bermain gitar dan bernyanyi backing vokal dibelakang ketika penyanyi high-profile – Scott Stapp, vokalis Creed atau Myles Kennedy, yang juga memfronting band mantan gitaris Gun N’ Roses, Slash – memandu didepan stage. Ini adalah sebuah role yang telah biasa bagi Mark, dan yang mana dia menyebutnya masih dalam pertumbuhan untuk kesana.

Ketika Cauterize tidak akan lama lagi dirilis dalam beberapa bulan mendatang, Tremonti juga telah bersiap untuk beberapa pertunjukan live, termasuk pertunjukan yang nantinya akan membawa mereka ke festival besar seperti Download festival di Inggris dan Rock on the Range di Columbus, Ohio, Amerika (tour sepenuhnya tercantum dibawah). Tremonti baru saja memulai tahap awal penjualan album Cauterize, sebuah album yang keras menghantam, berbagai sambaran gitar yang cepat, dan pukulan double bass drum bertubi-tubi namun tanpa mengorbankan melody dari kebrutalan metal. Sang penyanyi, penulis lagu dan gitaris berbicara dengan HNGN.com tentang development dia sebagai seorang performer, bekerja dengan personil Tremonti yang baru Wolfgang Van Halen – pembetot bass Van Halen, dan anak kandung Eddie Van Halen, harus permisi sesaat pada tour Tremonti kali ini akibat berbentrokan jadwal dengan agenda tour Van Halen – dan juga memberitahu update dari Alter Bridge dan Creed, yang mana telah tidak aktif ngeband sejak 2012.

HNGN : Bagaimana Anda menggambarkan perbandingan album baru dengan album sebelumnya, sejauh ini sejauh pendekatan anda merekam itu?

Tremonti: perbedaan terbesar adalah waktu yang kami punya untuk dapat memasukan kedalam album. Kami memiliki hanya sedikit budget pada album pertama, punya sangat sedikit jumlah waktu untuk menyelesaikan itu, yang mana dengan album ini kami ingin merekam jumlah lagu sangat banyak; itu adalah jumlah musik terbanyak yang pernah saya rekam dalam satu waktu. Maka jika kamu membandingkan itu bahkan dengan album terakhir Alter Bridge, Fortress kami menghabiskan sekitar satu minggu, aku dan Myles memasukkan bersama outline dari album itu dan kemudian cukup dibawa ke pre-produksi, yang mana dengan album ini kami menghabiskan 40 hari menulis sebelum masuk kedalam pre-produksi, maka ada terdapat perbedaan besar.

Salah satu perbedaan terbesar bagi saya, secara personal, adalah titik kilometer 0 touring dari All I Was hingga hampir setahun, suara saya berkembang pesat daripada hanya duduk latihan di rumah. Sangat jauh lebih baik ketika kamu diluar sana mendapatkan pengalaman sebenarnya.

HNGN: Apakah anda menganggap Tremonti sebuah gambaran siapa anda sebenarnya yang lebih jelas dibandingkan dengan Alter Bridge dan Creed, dimana para personil lain meletakkan cap mereka dan pada music juga?

Tremonti: Yeah, dan itu masih menopang sisi heavier pada siapakah saya sebagai seorang songwriter (pencipta, penulis lagu). Ketika saya mendorong beberapa ide favorit saya, teman-teman lain yang bersama saya didalam band, mereka akan cenderung menyukai hal yang heavy, dimana Saya masih menyukai yang besar/keren, hal bermelodi. Ketika Saya beranjak dewasa, Saya menyukai speed metal, tapi Saya juga menyukai lagu sof rock 70’an yang dinyalakan ibu saya di dalam mobil. Saya suka Rod Stewart. Maka Saya orang yang tumbuh dewasa mendengar yang besar, lagu bermelodi dan Saya ingin menjaga bagian paling penting dari sebuah lagu, melody. Maka Saya mendapat sisi lembut pada diri saya sebagai seorang songwriter dan Saya mendapat sisi metal saya, dan Saya mencoba terus untuk menggabungkan itu. Sisi gemulai tidak menciptakan rekaman Tremonti, tapi aku cukup menyukai itu.

HNGN : Beritahu kami tentang para personil pada album “Cauterize.”

Tremonti: Kami punya [gitaris] Eric Friedman, yang mana kami memulainya sejak awal, dan kami punya Garrett Whitlock pada drum, dan kemudian Wolfgang Van Halen bergabung di album ini pada bass; pada album pertama hanya kami bertiga.

HNGN: Bagaimana sehingga anda bisa terlibat dengan Wolfgang?

Tremonti: Kami melakukan beberapa pertunjukan dengan Brian Marshall, yang mana pemain bass Alter Bridge, namun kemudian situasi muncul dimana dia secara personal tidak dapat ngeband dengan Tremonti. Tentang Wolfgang terjadi di New York ketika kami sedang melakukan tour Tremonti pertama. Saya memanggil dia dan bilang, “Apakah kamu akan tertarik ikutan tour kali ini?” dan dia menerima dengan senang kesempatan itu. Saat itu Saya fikir dia sedang nongkrong biasa bersama Sevendust di studio, dan kami sedang dalam tour. Dia mempelajari lagu sangat cepat, dan setelah melakukan tour kami semua sepakat untuk membuat dia bagian dari band Tremonti.

Bagaimana setelah bekerja dengan dia? Dia berasal dari background yang sangat menarik.

Tremonti: Itu bagus. Setelah kamu kenal dia untuk beberapa waktu, kamu tidak benar-benar memikirkan soal Van Halen, dia hanya salah satu teman. Kami semua cuma saling menggila bersama lebih dari apapun, seperti halnya band lain. Tapi dia adalah seorang yang cepat belajar dan dia secara teknik sangat tepat. Saya suka approachnya pada bass. Saya tidak bisa terlalu yakin akan pemain bass lain yang dapat melewati apa yang dia punya pada bass. Dia adalah yang terbaik yang pernah Saya dengar.

HNGN: Pernahkah anda bernyanyi sebelum anda memulai Tremonti?

Tremonti: Saya fikir dengan bernyanyi lewat semua tahun – tahun ini Saya akhirnya mendapat rasa percaya untuk melakukan itu sendiri. Dan ketika kamu berkerja denga para penyanyi lain, tidak penting sebaik apa atau seburuk apa mereka itu, mereka selalu akan meletakkan kendali mereka pada nyanyian itu pada satu jalan, dan kamu mendapat sebuah poin dimana kamu hendak melakukan itu dengan persis sesuai dengan apa yang ada di benak kamu keluar pada album ini. Maka proyek solo adalah tentunya mudah bagi kamu sebagai seorang songwriter untuk dapat melakukan kehendaknya dengan persis.

HNGN: Seperti apa rasanya transisi kedalam peran seorang frontman setelah dalam bertahun-tahun tidak menjadi seorang lead singer?

Tremonti: Ketika Saya bermain Saya selalu menghabiskan banyak sekali waktu bersama suara gitar hampir pada setiap pertunjukan. Dengan Tremonti itu beda sekali. Saya sangat tidak terbiasa begitu. Saya set dua amplifier saya pada kedua sisi drum-set, Saya bilang pada crew/pengendali monitor dan bilang, “Hei, pastikan itu semua vokal dan tanpa efeknya, selama saya kedengaran, Saya cukup.” Saya sangat easygoing ketika tiba pada permainan solo karena Saya lebih berfokus pada bernyanyi daripada saya berada pada gitar. Tapi ketika tampil diatas panggung, Saya hanya begitulah terbiasa tampil diatas panggung dan punya sebuah microphone di depan Saya guna melakukan backing vokal Saya yang mana itu tidaklah terlalu besar beda cara performnya.

Perbedaan besarnya adalah ketika lagu habis dan Saya harus berbicara. Saya masih mencoba untuk menjadi lebih baik atas itu, dan itu semua datang seiring dengan pengalaman. Saya fikir pada show terakhir yang kami lakukan, kami tampil di Shiprocked (Februari lalu), dan itulah mungkin interaksi yang paling nyaman Saya selama ini kepada penonton. Biasanya Saya seorang tukang yang “OK, lagunya habis, yang ini judulnya ini, ayo kita mulai” begitu, namun Saya menonton Lajon Witherspoon pada sebuah set band sevendust. Dia hanya sangat animatif dan dia sangat baik dengan apa yang dilakukannya, dan Saya mengambil satu dua hal dari dia. Kamu hanya menyimak orang lain untuk melihat apa yang dihasilkan dan mencoba lakukan itu lewat itu.

HNGN: Muncul dan kedalam sebuah proyek baru dengan history panjangnya sejarah dari band-band sebelum itu, bagaimana anda menyikapi segala ekspektasi para penggemar? Apakah mereka ingin mendengar lagu-lagu dari band milik anda lainnya?

Tremonti: Bahkan bersama Alter Bridge, orang-orang pada tahu kami tidak akan pernah memainkan lagunya Creed, dari yang sudah itu semua akan seluruhnya adalah Alter Bridge. So dengan Tremonti pula, semua orang tahu bahwa kami tidak akan hendak memainkan lagu-lagu Alter Bridge atau Creed, kami memainkan lagu milik band Tremonti. Saya selalu ingin menjaga mereka terpisah seutuhnya. Saya telah memperkirakan untuk membawakan beberapa lagu-lagu cover dengan band ini, tapi kami hanya tidak pernah kearah itu. Saya tidak berfikir kami pernah membutuhkan itu. Saya fikir kami mungkin membawa jam Ace of Spades, untuk sesaat atau beberapa lagu Metallica, dan setelah satu hela kamu hanya ingin orang agar fokus pada musik milik kamu sendiri.

HNGN: Apa yang kamu dengar hingga sekarang? Bagaimana taste anda telah berubah sejak anda tumbuh dewasa?

Tremonti: Masih sama. Saya masih akan memasang satu album Gerry Rafferty dan bersantai atau menyalakan “Legend” Bob Marley. Saya menemani istri saya untuk melihat Elton John, dan kemudian Saya akan menonton Slayer. Setiap ada show mereka singgah di kota yang Saya sanggup kejar maka Saya akan menonton itu, namun Saya masih kepada old-school metal saya. Ada juga beberapa band metal lainnya yang betulan Saya gemari, seperti Opeth – mereka ini tidak baru, tapi mereka baru saat Saya masih anak kecil – dan Saya fikir Mastodon adalah sebuah band yang hebat. Setiap kali Saya dengar sesuatu di Octane [chanell Sirius/XM] yang Saya cari tahu, Saya akan melihat lebih jauh dan mendownload sebuah lagu; Saya rasa saya baru mendengar satu lagu milik Sylosis kemarin hari yang Saya fikir bagus, Saya pilihlah itu. Namun Saya masih paling suka yang bermelodi besar. Saya di berbagai tempat.

HNGN: Siapa saja para band atau artist yang kamu inginkan dapat untuk berkerja sama?

Tremonti: Metallica akan menjadi nomor satu. Saya dapat bilang Tom G. Warrior yang tepat di sana. Dari para band yang lebih baru, Saya fikir Opeth yang jadi favorit saya dari para favorit untuk dapat kerja sama.

HNGN: Apa anda merasa bahwa anda hampir melakukan yang terbaik dalam sebuah pekerjaan dari mengekspose Myles Kennedy pada audiens yang lebih besar ketika anda yang membawa dia kedalam Alter bridge? Rasanya setiap orang ingin bermain dengan dia, dari Slash hingga kepada orang-orang didalam Led Zeppelin.

Tremonti: Oh man, Saya bangga. Semoga orang berfikir saya adalah seorang penyedia bakat hebat. Saya akan dapat menjadi orang A&R untuk berbagai band Saya rasa. Saya tahu Myles adalah superstar sebelum dia bergabung dengan Alter Bridge, hanya mendengar beberapa lagu lama Mayfield Four saja, dia adalah seorang penyanyi yang amazing. Saya telah mencoba banyak sekali penyanyi untuk Alter Bridge, dan banyak dari mereka dapat melakukan hal besar dengan suara mereka, tapi Myles punya emosi itu didalam suara nya. Dia lahir untuk melakukan ini, dia telah melakukan itu sejak dia anak kecil. Yang mengejutkan dari Myles bahwa Saya tidak tahu untuk beberapa saat bahwa dia adalah pemain gitar yang brilian. Kamu bawa saja Myles ke panggung di dalam sebuah klab jazz, dan dia akan berimprovisasi di atas sana dan tidak akan meleset beat nya, yang malahan Saya akan menunduk malu dalam dua detik, itu bukanlah bagian Saya. Itulah mengapa kami bekerja dengan sangat baik bersama, karena Saya orang speed metal dan dia adalah orang Blues dan orang nya orang yang jazzyan dan memikat, dan dengan bersama kami yang kami yang mampu membuat sedikit diversiti di dalam Alter Bridge. Sama seperti didalam Tremonti, Eric Friedman is a blues guy. Manager dia pernah secara khusus mensejajarkan dirinya untuk menjadi the next Jonny Lang atau Kenny Wayne Shepherd atapun Stevie Ray, dan dia bermain demikian dengan sangat baik. Sekarang dia tumbuh lebih dewasa dia adalah seorang pemuda metal. Dia bisa melakukan itu semua. Di dalam Tremonti dia yang membawa dari semua feel-y, hal tentang long-held pada bagian lagu, dan Saya lebih kepada orang yang pada sisi speedy.
You put Myles on stage at a jazz club and he’s up there improvising and will not miss a beat, whereas I would fall on my face in about two seconds, it’s just not my thing. That’s why we work so well together, because I’m a speed metal guy and he’s a blues and jazzy/feeling guy, and together we kind of create some diversity in the band. Same with Tremonti. Eric [Friedman] is a blues guy. His managers were kind of stylizing him to be the next Jonny Lang or Kenny Wayne Shepherd or Stevie Ray, and he plays that stuff so well. Now that he’s grown older he’s a metal guy. He can do it all. In Tremonti he kind of carries that more feel-y, long-held notes thing, and I’m more the speedy guy.

 Bagian ini sengaja Saya cantumkan dua bahasa tanpa meninggalkan bahasa nggris, dan menggabung keduanya entahlah..bagian……………….paling dari artikel ini, selama membawa ulang artikel berhubungan dengan Alter Bridge ke blog ini.

HNGN: Apa lagi yang ingin anda katakan tentang “Cauterize”?
Tremonti: Satu hal yang mana adalah ini adalah sebuah proyek dua-album. Album pertama akan segera keluar dan itu adalah apa yang semua ini ingin kami fokuskan saat ini, namun nanti juga akan ada album lanjutan yang juga direkam di saat bersamaan sebagaimana album ini dan itu sudah diberi judul “Dust”

HNGN: Apakah dua albumnya secara tema saling berkaitan?
Tremonti: Tidak, semua lagu itu ditulis secara bersamaan pada satu waktu; Saya tidak tahu lagu manakah yang telah masuk pada tiap album, dan pada akhirnya Saya hanya memilih lagu-lagu yang membuat setiap album jadi dinamis.
Saya tidak menginginkan setiap orang berfikiran bahwa album pertama adalah A side dan album kedua adalah B side. Bukan demikian kondisinya. Salah satu lagu favorit saya adalah judul albumnya, “Dust,” yang dari album kedua, dan itu sulit untuk dipisah dari “Cauterize”, namun Saya tidak ingin mendapati orang untuk kecewa dengan album kedua; Saya ingin mereka untuk berfikir bahwa setiap bit itu sebaik yang pertama.

HNGN: Apa selanjutnya bagi Alter Bridge?

Tremonti: Saya fikir kami mungkin akan gabung bersama tahun ini dan memulai menjalani songwriting, dan tahun 2016 kami berencana untuk rekaman di studio. Kami punya beberapa tawaran yang datang pada akhir tahun ini, namun skedul kami semua sudah dimana-mana yang Saya tidak tahu jika itu akan terjadi.

HNGN: Bagaimana dengan Creed? Apakah itu hidup, band yang bernafas? [Editor mencatat: Scott Stapp yang berada di berita pada akhir tahun atas perlakuan yang sangat tidak biasa]
Tremonti: Kami tidak berbicara dengan Scott, selain saya mengirimkan pesan teks itu, beberapa pesan teks, kami tidak berbicara tentang jalur-bisnis apapun. Kami tidak saling bertatapan pada tour terakhir. Kami memang bersama untuk tour reuni, merekam album dan kembali tour dan hal agaknya saling berjatuhan di antara kami secara personal, dan Saya pernah bilang itu sebelumnya: Saya berusia 40 tahun sekarang, Saya punya tiga band, dan Saya tidak punya waktu di dalam hidup Saya untuk struggle pada apapun. Saya ingin menikmati karir saya dan menikmati hidup saya. Saya tidak ingin berurusan kenegatifan apapun.

Interview ini telah di edit sebelumnya untuk panjangnya.

JADWAL TOUR TREMONTI

Apr 25 Orlando, FL Earth Day Birthday Festival
Apr 26 Jacksonville, FL Welcome To Rockville
Apr 28 Richmond, VA The National
Apr 29 Flint, MI The Machine Shop
Apr 30 Cincinnati, OH Bogarts
May 3 Concord, NC Carolina Rebellion
May 5 Niagara Falls, NY Rapids Theater
May 6 Huntington, NY The Paramount
May 7 Boston, MA Brighton Music Hall
May 9 Bangor, ME Rise Above Fest
May 11 New York, NY Highline Ballroom
May 12 Cleveland, OH House of Blues
May 13 Indianapolis, IN Egyptian Room
May 15 Chicago, IL Thallia Hall
May 16 Columbus, OH Rock On The Range
May 17 Pontiac, IL Freaksters Roadhouse
May 19 Nashville, TN Nashville War Memorial Auditorium
May 21 Birmingham, AL Iron City
May 22 Mobile, AL Soul Kitchen
May 23 Destin, FL Club L.A.

Copyright @ Headlines & Global News
Sumber Utama http://www.hngn.com/articles/81826/20150401/mark-tremonti-talks-new-tremonti-album-his-role-as-frontman-and-future-of-alter-bridge-and-creed-hngn-exclusive-interview.htm

Dibawakan ulang untuk Alter Bridge Indonesia
Alih Bahasa, Fajar Siddiq
04 April 2015

Feature – Mengapa Album Baru Tremonti “Cauterize” Mampu Menjadi The Best Metal Album 2015

Feature – Mengapa Album Baru “Cauterize” Tremonti Mampu Menjadi The Best Metal Album 2015

Original Feature: Feature: Why Tremonti’s Cauterize Could Be The Best Metal Album of 2015
Published USA, 12 March 2015
By ARTISTdirect.com editor, Rick Florino
www.artistdirect.com/entertainment-news/article/feature-why-tremonti-s-cauterize-could-be-the-best-metal-album-of-2015/11314547

Jika kamu sudah mendengar All I Was, kamu tentunya sudah tahu power dari Mark Tremonti. Album debut pertamanya tetap menjadi best metal album dalam satu terakhir tanpa diragukan. Bagaimanapun, Cauterize, akan rilis pada May 2015, memiliki lebih dari sekedar potensial akan itu, namun juga untuk mendominasi genre keseluruhan ditahun 2015. Benar begitu.

Tremonti sudah mulai merilis beberapa clip dan teaser dari Cauterize, dan itu menghubungkan hentakan poli-rhythmic metalik cepat dari metal abad 21 dengan belitan old school trash, menghasilkan sesuatu yang tanpa diragukan lagi akan fresh bagi genrenya.

Tidak ada band yang telah mampu berdiri persis diantara Meshuggah dan Slayer, namun Tremonti memiliki space itu seutuhnya. Kamu dapat mendengar itu pada pasangan triple ringkas berikut dengan shreddingnya pada teaser dari album Cauterize mililk Tremonti.

Kamu mesti menyimak ini…

lebih jauh lagi, Tremonti telah benar-benar nyatu dengan dirinya sebagai seorang vokalis. Pria yang bermain dalam satu band didalam Alter Bridge bersama dengan salah satu penyanyi rock dengan suara terbaik Myles kennedy, namun dia – Mark Tremonti – memiliki style yang jelas berbeda. Seramnya sebagaimana itu menghipnotis kuat pada lagu semacam “Providence” dan “Sympathy.”

Ini tidaklah mundur kebelakang, namun itu tidak sepenuhnya mengikuti zeitgeist juga. Meski demikian, inilah sepantasnya yang dilakukan oleh band metal besar dan mengubur semua jalan itu sendiri. Kamu dapat menemukan sekolah heavy music dengan pandangan terpisah sekarang ini. Terdapat ribuan macam sub-genre. Ini semua dapat terlihat dengan sebenarnya pada tiap orang anak yang hidup dan mati-matian dengan Kiblat keyakinan Metallica, Pantera dan Slayer. Itulah apa yang telah kita semua nantikan sebagai penggemar heavy metal. Dengan jumlah album tak terhitung yang dijual bersama Creed dan Alter Bridge, itu semua masih akan terasa layaknya jika Tremonti bertarung untuk puncak. Dia tidaklah kehilangan sedikitpun tenaga itu. Kini menjelang Dia menjadi raja…

Interview: Myles Kennedy dari Alter Bridge

Interview: Myles Kennedy dari Alter Bridge


Alter Bridge terukir dalam salah satu  album hard rock terbaik pada dekade ini dengan Fortress. Satu tahun berlalu sejak dirilis, dan itu masih menyayat citarasa sebagaimana pantasnya album terbaik lain. Fortress memiliki semua syarat dari vokal yang tinggi hingga total gitar yang absah, dan itu sungguh layak untuk didengar dari awal hingga akhir secara terus berulang. Fortress membuat tingkatan terbaik bagi Alter Bridge yang belum sepenuhnya tercapai dan juga telah member sejumlah isyarat akan sesuatu hal yang bahkan lebih besar untuk kedepan.

Tergerak dengan power dari album ini, ketua editor ARTISTdirect.com Rick Florino berbicara pada Myles Kennedy penyanyi dan gitaris Alter Bridge mengenai Fortress dan banyak hal lainnya.

Rick Florino: Bagaimana segala sesuatu berkembang secara lirikal? Fortress adalah album anda yang paling sinematik.

Myles Kennedy : dengan setiap rekaman yang ada, kamu mencoba untuk tumbuh dan belajar dan membawa itu ke level berikutnya. Saya memiliki posisi bagus belakangan karena Saya terus menerus membuat album dan melakukan tour. Hal itu membatu melancarkan otot yang itu dan menghindari keterbentukan kebuntuan. Pada saat yang sama pula, kamu selalu takut,”Apakah Saya akan kehabisan ide-ide baru?” setiap kali Saya menuju ke sebuah album baru, Saya sedikit nervous disana. Beruntungnya, lewat Fortress, disana masih banyak garis besar awal untuk ditarik. Sebagian besar yang terdapat pada Fortress berasal dari melihat pandangan pada apa yang berlangsung di dunia sekitarku dengan orang-orang yang Saya kenal. Disana ada banyak sekali inspirasi.

Apa cerita dibalik “Cry of Achilles”?

Itu adalah apa darimana itu berasal. Itu adalah sesuatu yang melintasku dengan tiba-tiba ketika sedang touring bareng Slash tahun 2013 lalu. Saat itu Saya berada diruang ganti, dan saya merekam itu. Saya tidak berfikir terlalu banyak akan Cry of Achilles. Itu asik untuk dibawakan, namun Saya belum tahu itu akan cocok kemana. Saya ingat memaikan lagu itu pada Mark, dan dia sangat menyukai itu. Dia bilang, “Kita harus mentransfer itu kedalam sebuah lagu bagaimanapun juga!”. Apa yang keren tentang lagu itu adalah bahwa semua berasal dari sana dan riff nya langsung nyetel ketika band masuk. Kami hanya membangun lagu ini dari sana. Saya ingat ketika duduk bersama di dalam sebuah ruang yang benar-benar mencoba untuk mendorong sampulnya dari sebuah perspektif aransemen dan tidak takut menikung tajam dari pendekatan syair-reff-kunci dan menyikap sebuah dentuman cerita. Itulah yang pasti sebuah momen yang sangat penting dalam sebuah rekaman. Itu membuat para pendengar tahu bahwa kami tidak takut untuk mengambil kesempatan secara musikal.

Pada lirik nya tentang apa?

Pada satu jalan, itu adalah sebuah lanjutan dari AB III. Itu mencapai pada itu dari sebuah angle ilusi yang mengecewakan, namun reff nya adalah rasa keoptimisan dari itu, “Don’t forget there’s still beauty left in this world”. Dengan mengatakan betapa gelapnya sisa keseluruhan dari konten pada albumnya secara lirik, bahwasannya baik untuk memiliki keberadaan keoptimisan itu. Lagu lainnya pada album ini yang memiliki keoptimiasan ini adalah “All Ends Well” dimana itu tidak segelap dan semarah itu. Lagu itu membatu menyeimbangkan album keseluruhan.

Dari manakah “Fortress” berasal?

Sebenarnya, Saya ingat Mark Tremonti mengirimiku intro lagu itu sebagai sebuah phone memo, dan Saya sangat tergerak pada bagian itu. Aku fikir itu sesuatu yang sangat keren. Seperti “Cry of Achilles” misalnya, dimana kami tidak takut untuk bereksperimen dengan aransemen dan membawa itu kedalam vibe yang berbeda pada bridge dan tidak serta merta menjaga feel yang sama secara keseluruhan. Lirisnya, lagu itu penampakan tentang kehidupan pada sudut pandangnya dimana ketika kamu lebih muda kamu memiliki segala hal ini disekitar kamu, institusi yang ini, dan struktur yang mana terasa mereka ini tidak terkalahkan dan akan bertahan disana selamanya. Itu dapat masuk ke semuanya mulai dari government hingga ke agama hingga ke hubungan perkawinan. Mereka pada tempatnya untuk membuat kamu merasa aman. Apa yang kamu sadari seiring berjalannya waktu bahwa itu semua sangat bersifat fragile dan pada suatu saat akan rubuh. Lagu itu berhubungan dengan segala emosi yang kamu rasakan ketika kamu berada pada kenyataan itu. Hal itu sungguh berat sakitnya.

Anda harus mendengar albumnya dari awal hingga akhir untuk dapat masuk pada perjalanan itu.

Saya hargai itu. Semoga, orang-orang akan mengambil waktu untuk melakukan itu. Akhir akhir ini Saya telah melakukan itu sendiri dengan banyak album yang berbeda karena Saya mulai mendengar album dengan vinyl/piringan hitam lagi. Ketika kamu duduk dan mendengar pada sebuah album dengan demikian, itu sungguh mengubah seluruh pengalaman ketika mendengar. Jika kamu dapat mengizinkan diri kamu sendiri dan komit untuk menyisihkan waktu satu jam dari hidup kamu untuk mendengar album-album dan menyerap cerita dengan cara begitu, itu dapat menjadi sebuah perjalanan yang sangat menyenangkan.

Jika kamu harus membandingkan albumnya dengan sebuah film atau sebuah kombinasi dari beberapa film, kamu akan membandingkan seperti apa?

Wow, itu adalah sebuah pertanyaan yang sulit, namun itu satu yang bagus! Filmnya Bill & Ted’s Excellent Adventure [Tertawa]. Itu satu pertanyaan sangat bagus, dan dari semua yang pernah menanyai ku cuma kamu! Itu sangat kreatif.

Siapa yang menjadi Bill dan siapa yang menjadi Ted?

Saya fikir karakter Keanu Reeves cocoknya Mark Tremonti [Tertawa].

Apa saja yang sedang Anda dengar?

Banyak sekali hal yang berbeda! Sebenarnya ada teman bermusik Saya yang berasal dari sebuah tempat tidak terlalu dari tempat asalku, Spokane. Namanya adalah Allen Stone, dan seorang teman mengenaliku padanya. Dia adalah seorang penyanyi soul yang brilian. Talentanya bukan main, dan Saya sungguh bangga karena dia berasal daro Pacific Northwest. Saya sedang mendengar sangat banyak lagu lagunya Steele Dan akhir-akhir ini. Saya juga sedang mendengar sangat banyak lagu-lagu nya Asia. Setiap kali Saya berada di jalan, hal yang pertama Saya lakukan adalah menyalakan turntable Saya dan mendengar Asia. Saya sangat menggilai Steely Dan. Album terakhir Karnivool juga ada beberapa lagu yang bagus bagus. Itu keren. Band Hello Demons Meet Skeletons bentukan Clint Lowery juga bagus sekali. Dia adalah penulis lagu berbakat yang sangat mega.

Kamu berada dimana untuk album solo?

Itu lucu. Saya berada di New York minggu lalu, dan Saya pergi menjumpai seorang pria yang menjadi engineer dan yang memproduseri album itu dengan ku. Kami telah mendengar hard drive untuk melihat sampai dimana kami sudah. Setelah mendengar itu, disana ada beberapa moment besar, namun Saya tentunya ingin merubah beberapa hal di sana-sini dan mungkin menambah satu atau dua lagu. Yang pasti itu sebuah pekerjaan dalam progress. Masih ada ruang untuk improvement nya. Ketika itu sudah lebih sejajar, kami akan mengeluarkan itu dari sana. Orang-orang selalu menanyai itu! Rasanya tidak ada cara itu akan dapat diberi ekspektasi karena itu sudah berlalu bertahun-tahun lalu. Itu bukan hal yang baru saja terjadi barusan.

Hal itu semacam kisah dongeng…

Kisah tinggal di suatu tempat di Upstate New York [Tertawa].

Rasanya seperti Alter Bridge akhirnya menyelesaikan tugas mereka di Amerika Serikat dengan album ini.

Kami tentu memiliki penggemar diehard di Amrik. Namun kami tidak memiliki itu sebanyak kami punya di Britania. Akan sangat menyenangkan dapat memiliki sebanyak itu sebanyak mungkin di Amerika karena inilah rumah. Kita akan lihat apa perkembangannya. Itu adalah hal penting untuk dapat keluar sana dan bermain. Sebagaimana dikatakan, jika kamu membangun itu, mereka akan jadi––semoga saja.

—Rick Florino

15.12.14

http://www.artistdirect.com/entertainment-news/article/interview-myles-kennedy-of-alter-bridge/11313410#7Ot7sKa7HvV81fgX.99

Original Artikel: Musicdirect.com

Judul/Interview: Myles Kennedy of Alter Bridge

Oleh: Rick Florino

15.12.2014

Photo: Myles Kennedy

Alih Bahasa: Alter Bridge Indonesia

Judul/Interview: Myles Kennedy dari Alter Bridge

Oleh: Fajar Siddiq

02.01.2015

BRIAN MARSHALL Pemain Bass CREED Memberitahu Bahwa Vokalis Band ini SCOTT STAPP Yang Sedang Bermasalah “tidak dalam kondisi baik”

BRIAN MARSHALL Pemain Bass CREED Memberitahu Bahwa Vokalis Band ini SCOTT STAPP Yang Sedang Bermasalah “tidak dalam kondisi baik”


Brian Marshall, Alter bridge/Creed bassist.

Brian Marshall, Alter bridge/Creed bassist.

Pemain bass Creed, Brian Marshall lewat akun personal Facebook miliknya memberi informasi bahwa dia telah berbicara dengan Scott Stapp, dan Brian percaya bahwa Scott Stapp yang tengah dilanda musibah ini sangat membutuhkan perhatian/penanganan sebelum dia melukai dirinya sendiri dengan parah.

Pada satu minggu sebelumnya Scott Stapp memuat sebuah video dihalaman Facebook miliknya dimana Scott mengaku adalah korban dari serangan yang dirancang,  dan Scott juga mengaku pada video itu bahwa uang didalam akun bank miliknya menjadi beku dan dia harus tinggal di dalam mobil. – beberapa hari berselang, Jaclyn istri Scott Stapp dan surat pengajuan cerainya menyertakan keluhan bahwa Scott Stapp menggunakan obat-obatan, perilaku kekerasan dan percobaan bunuh diri – kita tidak membahas ini.

Scott Stapp yang lalu menghapus video tersebut, kemudian meluncurkan sebuah website penggalangan dana sebesar $480,000, yang disebut itu untuk mendanai sebuah album solo dan sebuah buku novel. Website ini juga telah dimatikan.

Pada tanggal 30 November 2014 (pukul 4 sore waktu Amerika) Brian Marshall lewat halaman Facebook: “I just wanted everyone to know that I’ve reached out to Scott Stapp. We talked briefly yesterday and he seems to be okay… I let him know that we were all worried and if he needed a sober friend talk to that I’m always available…”

“Saya hendak memberitahukan bahwa Saya telah berhasil mejangkau pembicaraan dengan Scott Stapp. Kami telah berbicara dengan singkat kemarin dan rasanya dia akan berangsur baik…Saya sengaja memberitahunya bahwa kami semua khawatir dan jika dia telah membutuhkan teman yang waras untuk diajak berbicara bahwa Saya selalu ada…”

Berselang dua hari kemudian (pada 2 Desember 2014, pukul 8 malam waktu Amerika) Brian Marshall mengklarifikasi:

“Due to the exposure my post has received I feel, I need to clarify what I meant by saying Scott Stapp “seems to be okay”. It is obvious Scott is not “ok” and that he needs medical help and/or an intervention if he does not surrender to this disease before he hurts himself or others. I was trying to inform those who were concerned about his immediate well being, that we were reaching out to him during this difficult time and will continue to do so until the family gets the help they need.”

“Dengan meningkatnya sorotan atas post yang telah saya terima Saya rasa, Saya perlu mengklarifikasi dengan apa yang Saya maksud dengan mengatakan bahwa Scott Stapp “rasanya akan berangsur baik”. Itu adalah benar bahwa Scott tidak “dalam kondisi baik” dan dia membutuhkan pertolongan medis dan/atau sebuah perhatian jika dia tidak menyerah dengan penyakit ini sebelum dia menyakiti dirinya sendiri atau orang-orang lainnya. Saya telah coba menyampaikan pada mereka yang prihatin tentang segera membaiknya keaadan Scott, bahwa kami telah berhasil menghubungi/membesuknya dalam keadaan sulit seperti ini dan akan tetap lanjut melakukan hal yang sama hingga keluarganya mendapatkan kebutuhan pertolongan yang mereka butuhkan.”

Sementara itu pada 28 November 2014 (pukul 9 pagi waktu Amerika) sebelum postingan pertama Brian Marshall di Facebook dimuat, Mark Tremonti lewat Twitter nya menyayangkan hal-hal pribadi yang harus di umbar Scott Stapp ke sosial media, dan ada baiknya tidak perlu dibeberkan. Mark juga merespon situasi berjalan Scott Stapp dengan mengatakan dia juga ikut prihatin dan telah berupaya menghubungi Scott Stapp, namun belum ada hasil, dan akan tetap mencoba.

Mark di akun Twitternya, “I know everyone is very worried about Scott, I am as well. I tried reaching out but didn’t have any success. I will keep trying but I think”, “It would be best to keep such personal matters off social media.”

Mark mengatakan,

Saya tahu semua orang sangat khawatir tentang Scott, Saya juga demikian. Saya telah mencoba menjangkau namun tidak berhasil sama sekali. Saya akan tetap mencoba tapi Saya rasa”, “Sebaiknya lebih baik untuk tetap menjaga hal-hal pribadi semacam itu dari social media.”.

Scott Phillips, drummer yang kita ketahui memang kurang aktif di halaman Twitter misalnya, sejauh ini memang tidak terlihat berbicara lewat Internet atas situasi Scott Stapp, dan sepertinya Scott Phillips banyak bergerak di belakang layar atau melihat situasi berkaitan member Creed ini sudah dapat diwakilkan oleh Mark Tremonti dan Brian Marshall guna mendukung langsung masalah Scott Stapp, berempat mereka dari band Creed.


http://classicrock.teamrock.com/news/2014-12-05/creed-scott-stapp-needs-an-intervention-says-bandmate

Original :Creed bassist Marshall reports troubled singer Scott is “not okay” / classicrock.teamrock.com

Date: December 05, 2014

Fajar Siddiq untuk Alter Bridge INA

06 Desember, 2014 09:05 PM.

Mark Tremonti Sangat Bahagia dengan Alter Bridge dan Band Solonya, Saat Ini Tidak Ada Rencana Untuk Creed

EKSLUSIF: MARK TREMONTI ‘Sangat’ Bahagia Dengan ALTER BRIDGE Dan Band Solonya TREMONTI, Saat Ini Tidak Ada Rencana Untuk CREED

Mark Tremonti mengatakan bahwa Creed adalah fokus yang paling dari fikirannya sebagaimana Mark melanjutkan album Tremonti ke dua.MarkTremontiOne-683x1024

Mark Tremonti akan kembali bernyanyi dan melakukan seluruh vokal pada album baru (kerap disebut akan diberi judul Tremonti II) yang namanya diambil dari project band ini yaitu Tremonti guna melanjutkan sukses album pertama yang rilis 2012 lalu, All I Was. Mark Tremonti memimpin band yang beranggotakan Wolfgang Van Halen pada bass, drummer Garrett Whitlock serta gitaris kedua Eric Friedman, yang juga pernah bergabung dengan Creed.

Sebagaimana pekerjaan solonya, Mark Tremonti dibantu oleh rekan terdekat pada band utamanya, Alter Bridge, yang mana juga berisikan drummer Creed, Scott Phillips serta Brian Marshall pada bass.

Dan menurut Mark, dia dan pentolan Creed lain yang secara regular ngeband dengan Mark bahwa mereka bertiga tidak pernah berbicara dengan Scott Stapp frontman Creed sejak tour reuni (termasuk tour 4 kota di Indonesia) mereka selesai tahun 2012. Disebut sebuah album akan segera dikerjakan saat itu, namun tidak pernah jadi.

Mark mengatakan: “kami tidak berbicara dengan Scott Stapp setelah tour berakhir  beberapa tahun lalu. Saya, Scott Phillips dan Brian Marshall tidak saling membicarakan itu, kami hanya berisikan dengan melakukan Alter Bridge dan kami sibuk sesibuk-sibuknya melakukan penggarapan Tremonti.”

“saya punya sewadah tempat yang terisi penuh saat ini, dan saya sangat bahagia dengan dimana saya berasa sekarang. Tidak ada rencana untuk Creed saat sekarang.”

Pada artikel sebelum ini Mark Tremonti juga menyebut Wolfgang Van Halen sebagai pemain bass gitar “best of the best” dan berpesan kepada fans betapa album kedua Tremonti akan lebih padat pada seksi rhythm.

Sementara itu, Scott Stapp menarik diri dari tour untuk solo album keduanya pada periode September lalu dengan alasan kesehatan.

 

Original : EXCLUSIVE: Guitarist ‘perfectly’ happy with Alter Bridge and solo work – has no plans for Stapp reunion

Date: November 13, 2014

 

Fajar Siddiq for Alter Bridge INA

Sabtu 06 Desember, 2014

Interview – Wawancara Eksklusif Mark Tremonti Italia Dengan MARK TREMONTI

Eksklusif: Wawancara baru dengan Mark Tremonti!

Martina dari MarkTremontiItalia.it berbicara secara eksklusif dengan Mark Tremonti dan menanyakan beberapa informasi tentang album baru Tremonti Project, yang memasuki proses akhir rekaman. Enjoy!


mti

MARK TREMONTI ITALIA: Bagaimana proses rekaman berjalan sejauh ini?

MARK TREMONTI : Proses rekaman berjalan baik, sound yang dihasilkan lebih baik dari yang diharapkan sejauh ini!

Akankah kami mendapatkan 20 lagu dalam album nya, atau Anda akan menggunakan strategi promosi lainnya?

Pada album sebenarnya akan berisikan sekitar 12 lagu. Sementara lagu sisanya akan dirilis secara individual seiring waktu berjalan.

Apakah anda sudah menulis liriknya? Dari mana semua inspirasi lagu lagu itu berasal

Saya telah menulis sekitar ¾ liriknya sejauh ini. Inspirasi untuk lagu-lagunya muncul dari berbagai tempat, paling banyak datang dari pengalaman hidup.

Bagaimana dengan kehadiran Wolfgang Van Halen memengaruhi album ini?

Wolfgang tentunya telah meningkatkan permainan band khususnya pada seksi irama, itu menjadi terdengar lebih ketat dari yang pernah ada.

Apakah anda ada menggunakan gitar atau perlengkapan baru untuk albumnya?

Saya menggunakan banyak sekali Amps yang berbeda, Elvis Baskette bilang itu menjadi sebuah settingan gitar yang paling luas baginya hingga saat ini. Saya punya sangat banyak gitar baru yang saya gunakan untuk merekam track lagu pada album ini. Pada setiap lagunya kami akan menggunakan gitar yang berbeda, sementara gitar baru ini akan disediakan/dijual setelah proses tracking lewat Fret12.com

Wolfgang Van Halen, Elvis Baskette (Producer), Mark Tremonti, Jef Moll (Assist/Engineer), Eric Friedman, Garrett Whitlock di Studio Barbarosa, Orlando, USA, September 2014 Photo courtesy: Tremonti Project.

Apakah album baru akan menjadi heavier daripada album sebelumnya, All I Was atau kami dapat berekspektasi dengan lagu yang softer dan ballads?

Album ini akan menjadi dinamis, semoga berisikan dengan gabungan nuansa heavy yang baik dan atmospheric.

Apakah anda sudah punya judul untuk album baru nanti, dan juga untuk lagu lagunya? Adik anda Daniel Tremonti punya hasil kerjaan mengesankan pada album sebelum ini?

Untuk artwork masih belum ada design maupun judulnya.

Apakah kalian merencanakan sebuah tour untuk 2015 mendatang? Anda akan ada merilis beberapa preview sebelum albumnya keluar?

Kami pastinya akan melakukan tour pada 2015. Kami tentunya juga akan merilis preview albumnya sejalan waktu.

Tinggalkan pesan untuk para penggemar anda di Italia….

Kami tidak sabar untuk membawa album ini ke Italia, sejujurnya Italia adalah salah satu dari tempat favorit saya untuk bermain live!


FEATURE DIAMBIL DARI JUDUL EXCLUSIVE  NEW INTERVIEW WITH MARK TREMONTI

DIMUAT PADA 05 NOVEMBER 2014 DI HALAMAN MARKTREMONTI.IT ORIGINAL SOURCE: http://www.marktremonti.it/en/exclusive-new-interview-with-mark-tremonti/

Alih Bahasa, Untuk : Fajar Siddiq, Alter Bridge Indonesia 29 November, 2014

MARK TREMONTI Gitaris ALTER BRIDGE Mengatakan Scene Rock Di Amerika Saat Ini ‘Kehilangan Identitas’

Brent Tully dari In The Now Magazine baru baru ini melakukan sebuah interview dengan Mark Tremonti, gitaris Alter Bridge dan Creed, dan kini sedang menggarap album kedua band solonya Tremonti

Mark Tremonti - Fret 12

Mark Tremonti – Alter Bridge, Tremonti Project, Creed.

Sempat ditanyakan jika dalam karir musiknya pernah terdapat satu titik paling rendah yang mana membuat dia hampir saja berhenti bermusik, Tremonti mengatakan: “tidak, maksud Saya, tidak ada hal lainnya yang hendak Saya lakukan. Inilah segalanya yang Saya ketahui dapat Saya kerjakan.”

Dia melanjutkan: “Ketika CREED dulunya hampir menuju akhirnya, itu malah membuat saya untuk berkerja lebih keras dan mencoba untuk survive. Sejak itu, segala kelebihan Internet muncul dan menggoyahkan bisnis ini, dan itu menjadi masa susah payah yang berkesinambungan untuk sekedar tetap bertahan relevan, hanya keluar dari sana dan hidup.”

“Itu tentunya adalah yang terberat dari yang pernah terjadi bagi banyak band didalam karir mereka sekarang dengan segala sesuatu yang telah terjadi, namun tidak ada lagi yang baiknya kami kerjakan.”

Mengacu pada fakta bahwa sekalipun band sebesar JUDAS PRIEST dan IRON MAIDEN tidak lagi punya banyak jumlah penjualan tiket dan bermain didepan banyak orang di Amerika sebagaimana mereka dulu, Tremonti mengatakan: “Well, band semacam itu masih laris manis pada penjualan skala arena di Eropa. Penjualan di Eropa adalah, yang menurut Saya, sungguh menjaga rock tetap hidup. Jika itu bukanlah di Eropa, kami mungkin seharusnya sudah pensiun.”

Dia melanjutkan: “kita telah sangat banyak berjuang mati-matian disini di belahan Amerika. Akhirnya itu menjadi lebih luas disini di belahan Amerika, namun singkatnya lebih besar di Eropa dan kami telah bermain di berbagai pertunjukan arena disana. Kami dapat bermain dengan berbagai band yang telah anda sebut tadi. Kami baru saja bermain dengan IRON MAIDEN beberapa kali pada saat tour lalu, kami juga telah dapat bermain sesaat sebelum METALLICA, sesaat sebelum SOUNDGARDEN dan BLACK SABBATH….semua band band terbaik ini.

“Eropa sungguh adalah market rock yang kuat. Di Amerika, Saya fikir, bintang band rock kaliber besar berubah menjadi bintang pop besar, dan bintang rap besar…”

Tremonti menambahkan : “Rock adalah semacam scene yang tidak punya identitas saat ini. Semua orang tahu seperti apa Lil Wayne dan bagaimana Jay-Z dan Pink dan semua bintang pop itu terlihat, namun para bintang rock semacam….Semoga itu hanya sebuah siklus pengalihan dan rock akan dapat kembali dan menjadi besar seperti bagaimana dulunya.”

ALTER BRIDGE  baru saja menyelesaikan jalur headlining mereka pada 26 Oktober di Los Angeles. Ini menjadi perjalanan terakhir untuk menyupport album Fortress yang dirilis Oktober 2013 lalu.

ARTIKEL DIAMBIL DARI JUDUL ALTER BRIDGE’s MARK TREMONTI Says U.S. Rock Scene Is ‘Faceless’ Right Now

DIMUAT PADA 24 OKTOBER 2014 DI HALAMAN BLABBERMOUTH.NET RILISAN AMERIKA SERIKAT.

Original Article http://www.blabbermouth.net/news/alter-bridges-mark-tremonti-says-u-s-rock-scene-is-faceless-right-now/

Alih Bahasa, Untuk : Fajar Siddiq, Alter Bridge Indonesia

28 November, 2014

MYLES KENNEDY Mengatakan SLASH Dan ALTER BRIDGE Adalah “Dua Mindset Yang Sangat Berbeda” Baginya Secara Musikal

Penyanyi ALTER BRIDGE Myles Kennedy, yang kini melakukan dua tugas, bermain dan touring dengan band itu sementara dia juga membantu pentolan Velvet Revolver dan juga mantan gitaris GUNS N'ROSES, Slash. Myles sempat ditanyakan oleh Lisa Martimeau dari NewHampshire.com apakah dia terkadang lupa jika sedang berada di atas panggung dengan siapa.

“Saya tidak ingat persis bulan apakah itu.” Myles tertawa. “Itu terjadi setiap saat! Namun, tidak, tidak juga. Saya rasa kedua band itu sangatlah berbeda. Itu adalah bahagian yang tetap menyenangkan bagiku, mereka itu adalah band yang sangat berbeda mindset nya bagi saya, secara musikal. Mindset itulah yang menjaga saya dari unsur berlebih-lebihan. Seiring waktu Saya merasa seperti Saya menegaskan semua silinder dan terus meningkatkan untuk menantang pada tour tertentu, maka kemudian tour tersebut berjalan hingga akhir, dana saya kemudian saya sudah dengan band satunya dan saya harus beralih kea rah panggilan yang berbeda. Tentunya ada banyak pekerjaan dan proses sulit tertentu yang harus terjadi pada saya untuk naik keatas panggung, untuk naik kesana. Dan itu adalah sebuah tantangan, yang mana adalah baik.”

Myles Kennedy juga menggambarkan perbedaan dalam pendekatan menulis musik antara kedua band yang digawanginya. Dia mengatakan: “Itu adalah dua proses yang berbeda. Pada sisi songwriting bersama Mark Tremonti dan ALTER BRIDGE adalah….Itu lebih semacam membuat sebuah puzzle, dimana kita punya banyak persediaan riff dan melodi dan progresi nada, dan kita yang menumpuk itu dan kita kerjakan, semacam..Okay, saya punya riff ini. Kamu punya chorus yang cocok dengan riff ini ata adakah riff yang cocok dengan chorus yang ini?”

Sedangkan ketika bersama Slash, dia akan masuk dengan mendengarkan sebuah musik bed (yang sudah ada latarnya) dan bilang, ‘Okay, sekarang masukkan melodi dan llirik kamu kedalam ini.’ Itu semacam kamu sudah punya kanvasnya untuk diwarnai. Maka mereka adalah sepenuhnya punya pendekatan yang berbeda, yang mana saya sukai.”

Myles, Watch Over You, Acoustic di Billboard Studio. Foto: Kate Glcksberg/Billboard

Myles Kennedy, Watch Over You, Acoustic Bersama ALTER BRIDGE di Billboard Studio.
Foto: Kate Glcksberg/Billboard

Slash baru-baru ini mengatakan pada Rocksverige.se bahwa dia menggila dengan Myles Kennedy ketika dia mendengar suara Myles untuk pertama kalinya, Slash bilang, “Saya belum pernah berjumpa dengan dia sebelumnya, Saya hanya mendengar tentangnya. Saya bahkan tidak tahu seperti apa dia bernyanyi. Saya memintanya untuk bernyanyi di sebuah lagu pada solo album pertama saya dengan banyak para penyanyi lainnya, dan dia sungguh mengesankan. Kemudian kami bertemu, dia datang ke Los Angeles dan kami merekam sebuah versi studio untuk lagu yang berjudul Starlight.”

Slash Menambahkan, “Saya hanya sungguh sungguh menyukai dia, dia sangat santai dan keren. Hingga saat itu Aku menanyakan jika dia mau melakukan sebuah tour denganku untuk menyupport album itu. Saya rasa nyata bagi saya bagaimanapun juga bahwa dia dapat menyanyikan semua material dari album solo itu dan saya hanya punya feeling baik dia dapat menyanyikan semua lagu GUNS N’ ROSES, VELVET REVOLVER, dan koleksi lagu SNAKEPIT.”

Slash berbicara ke The Pulse Of Radio bahwa penyanyi sekarang adalah salah satu yang paling dia dedikasikan dari semua musisi yang pernah bekerja dengannya: “Kamu tahu, Myles sangat menarik. Maksudku, dia bernyanyi dengan sangat baik, dia penulis lirik yang sangat bagus, semua yang dia buat dapat bekerja, dia suka melakukan tour. Dia bekerja tiada hentinya, namun ketika dia tidak bekerja di atas panggung, dia melakukan kerja didalam ruangannya, menulis bahan dan, kamu tau tentunya, didalam studio dia selalu berada disana. Maka dia agak aneh. [tertawa]”


ARTIKEL DIAMBIL DARI JUDUL MYLES KENNEDY Says SLASH And ALTER BRIDGE Are ‘Very Different Mindsets’ For Him Musically,

DIMUAT PADA 7 OKTOBER 2014 DI HALAMAN BLABBERMOUTH.NET RILISAN AMERIKA SERIKAT.

Original Article: http://www.blabbermouth.net/news/alter-bridges-mark-tremonti-says-u-s-rock-scene-is-faceless-right-now/

Alih Bahasa, Untuk : Fajar Siddiq, Alter Bridge Indonesia

28 November, 2014