Gitaris dan vokalis sedang bersiap untuk merilis “Cauterize,” album kedua di bawah banner Tremonti. [Interview Eksklusif HNGN]
Originally Oleh Michael Lello m.lello@hngn.com | 01 April, 2015
Tremonti adalah Eric Friedman, Wolfgang Van Halen, Mark Tremonti dan Garrett Whitlock.
Mark Tremonti telah membantu dibalik kreasi dari beberapa lagu hard rock paling popular dalam 20 tahun terakhir – dia menjual lebih dari 40 juta album rekaman – namun keahlian songwriting itu telah tersembunyi oleh reputasi dirinya sebagai salah satu gitaris top notch. Mark Tremonti, pendiri band multiplatinum Creed dan juga Alter Bridge, berharap project terbarunya, bernama Tremonti, akan menopang keseimbangan/laju songwriting dirinya. Laju goal didepan adalah “Cauterize” , album kedua yang siap dirilis pada 9 Juni.
Mark mengatakan pada interview terkini dengan Headlines & Global News di sebuah hotel di Manhattan, NY, Amerika “Saya telah menjadi seorang songwriter sejak saya berusia 11 tahun, Saya lebih tertarik tentang menulis lagu daripada apa yang pernah saya lakukan dengan bermain lead gitar, dan itu adalah salah satu dari beberapa hal yang selalu melukai saya sedikit: orang akan menganggap saya seorang pemain gitar saja tanpa pernah dikenal sebagai songwriter, dan adalah vokalis didalam sebuah band yang biasanya dikreditkan dengan writing, ketika saya telah melibatkan hati dan jiwa kedalam menulis vokal melody dan saya hanya bukan penyanyinya.”
Bersama Tremonti, yang mana telah merilis debut album “All I Was” tahun 2012, nama band yang memiliki kesamaan nama dan dipimpin olehnya. Itu tentunya adalah sebuah image baru untuk dinikmati oleh para penggemar Mark Tremonti yang mana telah familiar untuk meihat Mark bermain gitar dan bernyanyi backing vokal dibelakang ketika penyanyi high-profile – Scott Stapp, vokalis Creed atau Myles Kennedy, yang juga memfronting band mantan gitaris Gun N’ Roses, Slash – memandu didepan stage. Ini adalah sebuah role yang telah biasa bagi Mark, dan yang mana dia menyebutnya masih dalam pertumbuhan untuk kesana.
Ketika Cauterize tidak akan lama lagi dirilis dalam beberapa bulan mendatang, Tremonti juga telah bersiap untuk beberapa pertunjukan live, termasuk pertunjukan yang nantinya akan membawa mereka ke festival besar seperti Download festival di Inggris dan Rock on the Range di Columbus, Ohio, Amerika (tour sepenuhnya tercantum dibawah). Tremonti baru saja memulai tahap awal penjualan album Cauterize, sebuah album yang keras menghantam, berbagai sambaran gitar yang cepat, dan pukulan double bass drum bertubi-tubi namun tanpa mengorbankan melody dari kebrutalan metal. Sang penyanyi, penulis lagu dan gitaris berbicara dengan HNGN.com tentang development dia sebagai seorang performer, bekerja dengan personil Tremonti yang baru Wolfgang Van Halen – pembetot bass Van Halen, dan anak kandung Eddie Van Halen, harus permisi sesaat pada tour Tremonti kali ini akibat berbentrokan jadwal dengan agenda tour Van Halen – dan juga memberitahu update dari Alter Bridge dan Creed, yang mana telah tidak aktif ngeband sejak 2012.
HNGN : Bagaimana Anda menggambarkan perbandingan album baru dengan album sebelumnya, sejauh ini sejauh pendekatan anda merekam itu?
Tremonti: perbedaan terbesar adalah waktu yang kami punya untuk dapat memasukan kedalam album. Kami memiliki hanya sedikit budget pada album pertama, punya sangat sedikit jumlah waktu untuk menyelesaikan itu, yang mana dengan album ini kami ingin merekam jumlah lagu sangat banyak; itu adalah jumlah musik terbanyak yang pernah saya rekam dalam satu waktu. Maka jika kamu membandingkan itu bahkan dengan album terakhir Alter Bridge, Fortress kami menghabiskan sekitar satu minggu, aku dan Myles memasukkan bersama outline dari album itu dan kemudian cukup dibawa ke pre-produksi, yang mana dengan album ini kami menghabiskan 40 hari menulis sebelum masuk kedalam pre-produksi, maka ada terdapat perbedaan besar.
Salah satu perbedaan terbesar bagi saya, secara personal, adalah titik kilometer 0 touring dari All I Was hingga hampir setahun, suara saya berkembang pesat daripada hanya duduk latihan di rumah. Sangat jauh lebih baik ketika kamu diluar sana mendapatkan pengalaman sebenarnya.
HNGN: Apakah anda menganggap Tremonti sebuah gambaran siapa anda sebenarnya yang lebih jelas dibandingkan dengan Alter Bridge dan Creed, dimana para personil lain meletakkan cap mereka dan pada music juga?
Tremonti: Yeah, dan itu masih menopang sisi heavier pada siapakah saya sebagai seorang songwriter (pencipta, penulis lagu). Ketika saya mendorong beberapa ide favorit saya, teman-teman lain yang bersama saya didalam band, mereka akan cenderung menyukai hal yang heavy, dimana Saya masih menyukai yang besar/keren, hal bermelodi. Ketika Saya beranjak dewasa, Saya menyukai speed metal, tapi Saya juga menyukai lagu sof rock 70’an yang dinyalakan ibu saya di dalam mobil. Saya suka Rod Stewart. Maka Saya orang yang tumbuh dewasa mendengar yang besar, lagu bermelodi dan Saya ingin menjaga bagian paling penting dari sebuah lagu, melody. Maka Saya mendapat sisi lembut pada diri saya sebagai seorang songwriter dan Saya mendapat sisi metal saya, dan Saya mencoba terus untuk menggabungkan itu. Sisi gemulai tidak menciptakan rekaman Tremonti, tapi aku cukup menyukai itu.
HNGN : Beritahu kami tentang para personil pada album “Cauterize.”
Tremonti: Kami punya [gitaris] Eric Friedman, yang mana kami memulainya sejak awal, dan kami punya Garrett Whitlock pada drum, dan kemudian Wolfgang Van Halen bergabung di album ini pada bass; pada album pertama hanya kami bertiga.
HNGN: Bagaimana sehingga anda bisa terlibat dengan Wolfgang?
Tremonti: Kami melakukan beberapa pertunjukan dengan Brian Marshall, yang mana pemain bass Alter Bridge, namun kemudian situasi muncul dimana dia secara personal tidak dapat ngeband dengan Tremonti. Tentang Wolfgang terjadi di New York ketika kami sedang melakukan tour Tremonti pertama. Saya memanggil dia dan bilang, “Apakah kamu akan tertarik ikutan tour kali ini?” dan dia menerima dengan senang kesempatan itu. Saat itu Saya fikir dia sedang nongkrong biasa bersama Sevendust di studio, dan kami sedang dalam tour. Dia mempelajari lagu sangat cepat, dan setelah melakukan tour kami semua sepakat untuk membuat dia bagian dari band Tremonti.
Bagaimana setelah bekerja dengan dia? Dia berasal dari background yang sangat menarik.
Tremonti: Itu bagus. Setelah kamu kenal dia untuk beberapa waktu, kamu tidak benar-benar memikirkan soal Van Halen, dia hanya salah satu teman. Kami semua cuma saling menggila bersama lebih dari apapun, seperti halnya band lain. Tapi dia adalah seorang yang cepat belajar dan dia secara teknik sangat tepat. Saya suka approachnya pada bass. Saya tidak bisa terlalu yakin akan pemain bass lain yang dapat melewati apa yang dia punya pada bass. Dia adalah yang terbaik yang pernah Saya dengar.
HNGN: Pernahkah anda bernyanyi sebelum anda memulai Tremonti?
Tremonti: Saya fikir dengan bernyanyi lewat semua tahun – tahun ini Saya akhirnya mendapat rasa percaya untuk melakukan itu sendiri. Dan ketika kamu berkerja denga para penyanyi lain, tidak penting sebaik apa atau seburuk apa mereka itu, mereka selalu akan meletakkan kendali mereka pada nyanyian itu pada satu jalan, dan kamu mendapat sebuah poin dimana kamu hendak melakukan itu dengan persis sesuai dengan apa yang ada di benak kamu keluar pada album ini. Maka proyek solo adalah tentunya mudah bagi kamu sebagai seorang songwriter untuk dapat melakukan kehendaknya dengan persis.
HNGN: Seperti apa rasanya transisi kedalam peran seorang frontman setelah dalam bertahun-tahun tidak menjadi seorang lead singer?
Tremonti: Ketika Saya bermain Saya selalu menghabiskan banyak sekali waktu bersama suara gitar hampir pada setiap pertunjukan. Dengan Tremonti itu beda sekali. Saya sangat tidak terbiasa begitu. Saya set dua amplifier saya pada kedua sisi drum-set, Saya bilang pada crew/pengendali monitor dan bilang, “Hei, pastikan itu semua vokal dan tanpa efeknya, selama saya kedengaran, Saya cukup.” Saya sangat easygoing ketika tiba pada permainan solo karena Saya lebih berfokus pada bernyanyi daripada saya berada pada gitar. Tapi ketika tampil diatas panggung, Saya hanya begitulah terbiasa tampil diatas panggung dan punya sebuah microphone di depan Saya guna melakukan backing vokal Saya yang mana itu tidaklah terlalu besar beda cara performnya.
Perbedaan besarnya adalah ketika lagu habis dan Saya harus berbicara. Saya masih mencoba untuk menjadi lebih baik atas itu, dan itu semua datang seiring dengan pengalaman. Saya fikir pada show terakhir yang kami lakukan, kami tampil di Shiprocked (Februari lalu), dan itulah mungkin interaksi yang paling nyaman Saya selama ini kepada penonton. Biasanya Saya seorang tukang yang “OK, lagunya habis, yang ini judulnya ini, ayo kita mulai” begitu, namun Saya menonton Lajon Witherspoon pada sebuah set band sevendust. Dia hanya sangat animatif dan dia sangat baik dengan apa yang dilakukannya, dan Saya mengambil satu dua hal dari dia. Kamu hanya menyimak orang lain untuk melihat apa yang dihasilkan dan mencoba lakukan itu lewat itu.
HNGN: Muncul dan kedalam sebuah proyek baru dengan history panjangnya sejarah dari band-band sebelum itu, bagaimana anda menyikapi segala ekspektasi para penggemar? Apakah mereka ingin mendengar lagu-lagu dari band milik anda lainnya?
Tremonti: Bahkan bersama Alter Bridge, orang-orang pada tahu kami tidak akan pernah memainkan lagunya Creed, dari yang sudah itu semua akan seluruhnya adalah Alter Bridge. So dengan Tremonti pula, semua orang tahu bahwa kami tidak akan hendak memainkan lagu-lagu Alter Bridge atau Creed, kami memainkan lagu milik band Tremonti. Saya selalu ingin menjaga mereka terpisah seutuhnya. Saya telah memperkirakan untuk membawakan beberapa lagu-lagu cover dengan band ini, tapi kami hanya tidak pernah kearah itu. Saya tidak berfikir kami pernah membutuhkan itu. Saya fikir kami mungkin membawa jam Ace of Spades, untuk sesaat atau beberapa lagu Metallica, dan setelah satu hela kamu hanya ingin orang agar fokus pada musik milik kamu sendiri.
HNGN: Apa yang kamu dengar hingga sekarang? Bagaimana taste anda telah berubah sejak anda tumbuh dewasa?
Tremonti: Masih sama. Saya masih akan memasang satu album Gerry Rafferty dan bersantai atau menyalakan “Legend” Bob Marley. Saya menemani istri saya untuk melihat Elton John, dan kemudian Saya akan menonton Slayer. Setiap ada show mereka singgah di kota yang Saya sanggup kejar maka Saya akan menonton itu, namun Saya masih kepada old-school metal saya. Ada juga beberapa band metal lainnya yang betulan Saya gemari, seperti Opeth – mereka ini tidak baru, tapi mereka baru saat Saya masih anak kecil – dan Saya fikir Mastodon adalah sebuah band yang hebat. Setiap kali Saya dengar sesuatu di Octane [chanell Sirius/XM] yang Saya cari tahu, Saya akan melihat lebih jauh dan mendownload sebuah lagu; Saya rasa saya baru mendengar satu lagu milik Sylosis kemarin hari yang Saya fikir bagus, Saya pilihlah itu. Namun Saya masih paling suka yang bermelodi besar. Saya di berbagai tempat.
HNGN: Siapa saja para band atau artist yang kamu inginkan dapat untuk berkerja sama?
Tremonti: Metallica akan menjadi nomor satu. Saya dapat bilang Tom G. Warrior yang tepat di sana. Dari para band yang lebih baru, Saya fikir Opeth yang jadi favorit saya dari para favorit untuk dapat kerja sama.
HNGN: Apa anda merasa bahwa anda hampir melakukan yang terbaik dalam sebuah pekerjaan dari mengekspose Myles Kennedy pada audiens yang lebih besar ketika anda yang membawa dia kedalam Alter bridge? Rasanya setiap orang ingin bermain dengan dia, dari Slash hingga kepada orang-orang didalam Led Zeppelin.
Tremonti: Oh man, Saya bangga. Semoga orang berfikir saya adalah seorang penyedia bakat hebat. Saya akan dapat menjadi orang A&R untuk berbagai band Saya rasa. Saya tahu Myles adalah superstar sebelum dia bergabung dengan Alter Bridge, hanya mendengar beberapa lagu lama Mayfield Four saja, dia adalah seorang penyanyi yang amazing. Saya telah mencoba banyak sekali penyanyi untuk Alter Bridge, dan banyak dari mereka dapat melakukan hal besar dengan suara mereka, tapi Myles punya emosi itu didalam suara nya. Dia lahir untuk melakukan ini, dia telah melakukan itu sejak dia anak kecil. Yang mengejutkan dari Myles bahwa Saya tidak tahu untuk beberapa saat bahwa dia adalah pemain gitar yang brilian. Kamu bawa saja Myles ke panggung di dalam sebuah klab jazz, dan dia akan berimprovisasi di atas sana dan tidak akan meleset beat nya, yang malahan Saya akan menunduk malu dalam dua detik, itu bukanlah bagian Saya. Itulah mengapa kami bekerja dengan sangat baik bersama, karena Saya orang speed metal dan dia adalah orang Blues dan orang nya orang yang jazzyan dan memikat, dan dengan bersama kami yang kami yang mampu membuat sedikit diversiti di dalam Alter Bridge. Sama seperti didalam Tremonti, Eric Friedman is a blues guy. Manager dia pernah secara khusus mensejajarkan dirinya untuk menjadi the next Jonny Lang atau Kenny Wayne Shepherd atapun Stevie Ray, dan dia bermain demikian dengan sangat baik. Sekarang dia tumbuh lebih dewasa dia adalah seorang pemuda metal. Dia bisa melakukan itu semua. Di dalam Tremonti dia yang membawa dari semua feel-y, hal tentang long-held pada bagian lagu, dan Saya lebih kepada orang yang pada sisi speedy.
You put Myles on stage at a jazz club and he’s up there improvising and will not miss a beat, whereas I would fall on my face in about two seconds, it’s just not my thing. That’s why we work so well together, because I’m a speed metal guy and he’s a blues and jazzy/feeling guy, and together we kind of create some diversity in the band. Same with Tremonti. Eric [Friedman] is a blues guy. His managers were kind of stylizing him to be the next Jonny Lang or Kenny Wayne Shepherd or Stevie Ray, and he plays that stuff so well. Now that he’s grown older he’s a metal guy. He can do it all. In Tremonti he kind of carries that more feel-y, long-held notes thing, and I’m more the speedy guy.
Bagian ini sengaja Saya cantumkan dua bahasa tanpa meninggalkan bahasa nggris, dan menggabung keduanya entahlah..bagian……………….paling dari artikel ini, selama membawa ulang artikel berhubungan dengan Alter Bridge ke blog ini.
HNGN: Apa lagi yang ingin anda katakan tentang “Cauterize”?
Tremonti: Satu hal yang mana adalah ini adalah sebuah proyek dua-album. Album pertama akan segera keluar dan itu adalah apa yang semua ini ingin kami fokuskan saat ini, namun nanti juga akan ada album lanjutan yang juga direkam di saat bersamaan sebagaimana album ini dan itu sudah diberi judul “Dust”
HNGN: Apakah dua albumnya secara tema saling berkaitan?
Tremonti: Tidak, semua lagu itu ditulis secara bersamaan pada satu waktu; Saya tidak tahu lagu manakah yang telah masuk pada tiap album, dan pada akhirnya Saya hanya memilih lagu-lagu yang membuat setiap album jadi dinamis.
Saya tidak menginginkan setiap orang berfikiran bahwa album pertama adalah A side dan album kedua adalah B side. Bukan demikian kondisinya. Salah satu lagu favorit saya adalah judul albumnya, “Dust,” yang dari album kedua, dan itu sulit untuk dipisah dari “Cauterize”, namun Saya tidak ingin mendapati orang untuk kecewa dengan album kedua; Saya ingin mereka untuk berfikir bahwa setiap bit itu sebaik yang pertama.
HNGN: Apa selanjutnya bagi Alter Bridge?
Tremonti: Saya fikir kami mungkin akan gabung bersama tahun ini dan memulai menjalani songwriting, dan tahun 2016 kami berencana untuk rekaman di studio. Kami punya beberapa tawaran yang datang pada akhir tahun ini, namun skedul kami semua sudah dimana-mana yang Saya tidak tahu jika itu akan terjadi.
HNGN: Bagaimana dengan Creed? Apakah itu hidup, band yang bernafas? [Editor mencatat: Scott Stapp yang berada di berita pada akhir tahun atas perlakuan yang sangat tidak biasa]
Tremonti: Kami tidak berbicara dengan Scott, selain saya mengirimkan pesan teks itu, beberapa pesan teks, kami tidak berbicara tentang jalur-bisnis apapun. Kami tidak saling bertatapan pada tour terakhir. Kami memang bersama untuk tour reuni, merekam album dan kembali tour dan hal agaknya saling berjatuhan di antara kami secara personal, dan Saya pernah bilang itu sebelumnya: Saya berusia 40 tahun sekarang, Saya punya tiga band, dan Saya tidak punya waktu di dalam hidup Saya untuk struggle pada apapun. Saya ingin menikmati karir saya dan menikmati hidup saya. Saya tidak ingin berurusan kenegatifan apapun.
Interview ini telah di edit sebelumnya untuk panjangnya.
JADWAL TOUR TREMONTI
Apr 25 Orlando, FL Earth Day Birthday Festival
Apr 26 Jacksonville, FL Welcome To Rockville
Apr 28 Richmond, VA The National
Apr 29 Flint, MI The Machine Shop
Apr 30 Cincinnati, OH Bogarts
May 3 Concord, NC Carolina Rebellion
May 5 Niagara Falls, NY Rapids Theater
May 6 Huntington, NY The Paramount
May 7 Boston, MA Brighton Music Hall
May 9 Bangor, ME Rise Above Fest
May 11 New York, NY Highline Ballroom
May 12 Cleveland, OH House of Blues
May 13 Indianapolis, IN Egyptian Room
May 15 Chicago, IL Thallia Hall
May 16 Columbus, OH Rock On The Range
May 17 Pontiac, IL Freaksters Roadhouse
May 19 Nashville, TN Nashville War Memorial Auditorium
May 21 Birmingham, AL Iron City
May 22 Mobile, AL Soul Kitchen
May 23 Destin, FL Club L.A.
Copyright @ Headlines & Global News
Sumber Utama http://www.hngn.com/articles/81826/20150401/mark-tremonti-talks-new-tremonti-album-his-role-as-frontman-and-future-of-alter-bridge-and-creed-hngn-exclusive-interview.htm
Dibawakan ulang untuk Alter Bridge Indonesia
Alih Bahasa, Fajar Siddiq
04 April 2015