Interview: Myles Kennedy dari Alter Bridge

Interview: Myles Kennedy dari Alter Bridge


Alter Bridge terukir dalam salah satu  album hard rock terbaik pada dekade ini dengan Fortress. Satu tahun berlalu sejak dirilis, dan itu masih menyayat citarasa sebagaimana pantasnya album terbaik lain. Fortress memiliki semua syarat dari vokal yang tinggi hingga total gitar yang absah, dan itu sungguh layak untuk didengar dari awal hingga akhir secara terus berulang. Fortress membuat tingkatan terbaik bagi Alter Bridge yang belum sepenuhnya tercapai dan juga telah member sejumlah isyarat akan sesuatu hal yang bahkan lebih besar untuk kedepan.

Tergerak dengan power dari album ini, ketua editor ARTISTdirect.com Rick Florino berbicara pada Myles Kennedy penyanyi dan gitaris Alter Bridge mengenai Fortress dan banyak hal lainnya.

Rick Florino: Bagaimana segala sesuatu berkembang secara lirikal? Fortress adalah album anda yang paling sinematik.

Myles Kennedy : dengan setiap rekaman yang ada, kamu mencoba untuk tumbuh dan belajar dan membawa itu ke level berikutnya. Saya memiliki posisi bagus belakangan karena Saya terus menerus membuat album dan melakukan tour. Hal itu membatu melancarkan otot yang itu dan menghindari keterbentukan kebuntuan. Pada saat yang sama pula, kamu selalu takut,”Apakah Saya akan kehabisan ide-ide baru?” setiap kali Saya menuju ke sebuah album baru, Saya sedikit nervous disana. Beruntungnya, lewat Fortress, disana masih banyak garis besar awal untuk ditarik. Sebagian besar yang terdapat pada Fortress berasal dari melihat pandangan pada apa yang berlangsung di dunia sekitarku dengan orang-orang yang Saya kenal. Disana ada banyak sekali inspirasi.

Apa cerita dibalik “Cry of Achilles”?

Itu adalah apa darimana itu berasal. Itu adalah sesuatu yang melintasku dengan tiba-tiba ketika sedang touring bareng Slash tahun 2013 lalu. Saat itu Saya berada diruang ganti, dan saya merekam itu. Saya tidak berfikir terlalu banyak akan Cry of Achilles. Itu asik untuk dibawakan, namun Saya belum tahu itu akan cocok kemana. Saya ingat memaikan lagu itu pada Mark, dan dia sangat menyukai itu. Dia bilang, “Kita harus mentransfer itu kedalam sebuah lagu bagaimanapun juga!”. Apa yang keren tentang lagu itu adalah bahwa semua berasal dari sana dan riff nya langsung nyetel ketika band masuk. Kami hanya membangun lagu ini dari sana. Saya ingat ketika duduk bersama di dalam sebuah ruang yang benar-benar mencoba untuk mendorong sampulnya dari sebuah perspektif aransemen dan tidak takut menikung tajam dari pendekatan syair-reff-kunci dan menyikap sebuah dentuman cerita. Itulah yang pasti sebuah momen yang sangat penting dalam sebuah rekaman. Itu membuat para pendengar tahu bahwa kami tidak takut untuk mengambil kesempatan secara musikal.

Pada lirik nya tentang apa?

Pada satu jalan, itu adalah sebuah lanjutan dari AB III. Itu mencapai pada itu dari sebuah angle ilusi yang mengecewakan, namun reff nya adalah rasa keoptimisan dari itu, “Don’t forget there’s still beauty left in this world”. Dengan mengatakan betapa gelapnya sisa keseluruhan dari konten pada albumnya secara lirik, bahwasannya baik untuk memiliki keberadaan keoptimisan itu. Lagu lainnya pada album ini yang memiliki keoptimiasan ini adalah “All Ends Well” dimana itu tidak segelap dan semarah itu. Lagu itu membatu menyeimbangkan album keseluruhan.

Dari manakah “Fortress” berasal?

Sebenarnya, Saya ingat Mark Tremonti mengirimiku intro lagu itu sebagai sebuah phone memo, dan Saya sangat tergerak pada bagian itu. Aku fikir itu sesuatu yang sangat keren. Seperti “Cry of Achilles” misalnya, dimana kami tidak takut untuk bereksperimen dengan aransemen dan membawa itu kedalam vibe yang berbeda pada bridge dan tidak serta merta menjaga feel yang sama secara keseluruhan. Lirisnya, lagu itu penampakan tentang kehidupan pada sudut pandangnya dimana ketika kamu lebih muda kamu memiliki segala hal ini disekitar kamu, institusi yang ini, dan struktur yang mana terasa mereka ini tidak terkalahkan dan akan bertahan disana selamanya. Itu dapat masuk ke semuanya mulai dari government hingga ke agama hingga ke hubungan perkawinan. Mereka pada tempatnya untuk membuat kamu merasa aman. Apa yang kamu sadari seiring berjalannya waktu bahwa itu semua sangat bersifat fragile dan pada suatu saat akan rubuh. Lagu itu berhubungan dengan segala emosi yang kamu rasakan ketika kamu berada pada kenyataan itu. Hal itu sungguh berat sakitnya.

Anda harus mendengar albumnya dari awal hingga akhir untuk dapat masuk pada perjalanan itu.

Saya hargai itu. Semoga, orang-orang akan mengambil waktu untuk melakukan itu. Akhir akhir ini Saya telah melakukan itu sendiri dengan banyak album yang berbeda karena Saya mulai mendengar album dengan vinyl/piringan hitam lagi. Ketika kamu duduk dan mendengar pada sebuah album dengan demikian, itu sungguh mengubah seluruh pengalaman ketika mendengar. Jika kamu dapat mengizinkan diri kamu sendiri dan komit untuk menyisihkan waktu satu jam dari hidup kamu untuk mendengar album-album dan menyerap cerita dengan cara begitu, itu dapat menjadi sebuah perjalanan yang sangat menyenangkan.

Jika kamu harus membandingkan albumnya dengan sebuah film atau sebuah kombinasi dari beberapa film, kamu akan membandingkan seperti apa?

Wow, itu adalah sebuah pertanyaan yang sulit, namun itu satu yang bagus! Filmnya Bill & Ted’s Excellent Adventure [Tertawa]. Itu satu pertanyaan sangat bagus, dan dari semua yang pernah menanyai ku cuma kamu! Itu sangat kreatif.

Siapa yang menjadi Bill dan siapa yang menjadi Ted?

Saya fikir karakter Keanu Reeves cocoknya Mark Tremonti [Tertawa].

Apa saja yang sedang Anda dengar?

Banyak sekali hal yang berbeda! Sebenarnya ada teman bermusik Saya yang berasal dari sebuah tempat tidak terlalu dari tempat asalku, Spokane. Namanya adalah Allen Stone, dan seorang teman mengenaliku padanya. Dia adalah seorang penyanyi soul yang brilian. Talentanya bukan main, dan Saya sungguh bangga karena dia berasal daro Pacific Northwest. Saya sedang mendengar sangat banyak lagu lagunya Steele Dan akhir-akhir ini. Saya juga sedang mendengar sangat banyak lagu-lagu nya Asia. Setiap kali Saya berada di jalan, hal yang pertama Saya lakukan adalah menyalakan turntable Saya dan mendengar Asia. Saya sangat menggilai Steely Dan. Album terakhir Karnivool juga ada beberapa lagu yang bagus bagus. Itu keren. Band Hello Demons Meet Skeletons bentukan Clint Lowery juga bagus sekali. Dia adalah penulis lagu berbakat yang sangat mega.

Kamu berada dimana untuk album solo?

Itu lucu. Saya berada di New York minggu lalu, dan Saya pergi menjumpai seorang pria yang menjadi engineer dan yang memproduseri album itu dengan ku. Kami telah mendengar hard drive untuk melihat sampai dimana kami sudah. Setelah mendengar itu, disana ada beberapa moment besar, namun Saya tentunya ingin merubah beberapa hal di sana-sini dan mungkin menambah satu atau dua lagu. Yang pasti itu sebuah pekerjaan dalam progress. Masih ada ruang untuk improvement nya. Ketika itu sudah lebih sejajar, kami akan mengeluarkan itu dari sana. Orang-orang selalu menanyai itu! Rasanya tidak ada cara itu akan dapat diberi ekspektasi karena itu sudah berlalu bertahun-tahun lalu. Itu bukan hal yang baru saja terjadi barusan.

Hal itu semacam kisah dongeng…

Kisah tinggal di suatu tempat di Upstate New York [Tertawa].

Rasanya seperti Alter Bridge akhirnya menyelesaikan tugas mereka di Amerika Serikat dengan album ini.

Kami tentu memiliki penggemar diehard di Amrik. Namun kami tidak memiliki itu sebanyak kami punya di Britania. Akan sangat menyenangkan dapat memiliki sebanyak itu sebanyak mungkin di Amerika karena inilah rumah. Kita akan lihat apa perkembangannya. Itu adalah hal penting untuk dapat keluar sana dan bermain. Sebagaimana dikatakan, jika kamu membangun itu, mereka akan jadi––semoga saja.

—Rick Florino

15.12.14

http://www.artistdirect.com/entertainment-news/article/interview-myles-kennedy-of-alter-bridge/11313410#7Ot7sKa7HvV81fgX.99

Original Artikel: Musicdirect.com

Judul/Interview: Myles Kennedy of Alter Bridge

Oleh: Rick Florino

15.12.2014

Photo: Myles Kennedy

Alih Bahasa: Alter Bridge Indonesia

Judul/Interview: Myles Kennedy dari Alter Bridge

Oleh: Fajar Siddiq

02.01.2015

MYLES KENNEDY Mengatakan SLASH Dan ALTER BRIDGE Adalah “Dua Mindset Yang Sangat Berbeda” Baginya Secara Musikal

Penyanyi ALTER BRIDGE Myles Kennedy, yang kini melakukan dua tugas, bermain dan touring dengan band itu sementara dia juga membantu pentolan Velvet Revolver dan juga mantan gitaris GUNS N'ROSES, Slash. Myles sempat ditanyakan oleh Lisa Martimeau dari NewHampshire.com apakah dia terkadang lupa jika sedang berada di atas panggung dengan siapa.

“Saya tidak ingat persis bulan apakah itu.” Myles tertawa. “Itu terjadi setiap saat! Namun, tidak, tidak juga. Saya rasa kedua band itu sangatlah berbeda. Itu adalah bahagian yang tetap menyenangkan bagiku, mereka itu adalah band yang sangat berbeda mindset nya bagi saya, secara musikal. Mindset itulah yang menjaga saya dari unsur berlebih-lebihan. Seiring waktu Saya merasa seperti Saya menegaskan semua silinder dan terus meningkatkan untuk menantang pada tour tertentu, maka kemudian tour tersebut berjalan hingga akhir, dana saya kemudian saya sudah dengan band satunya dan saya harus beralih kea rah panggilan yang berbeda. Tentunya ada banyak pekerjaan dan proses sulit tertentu yang harus terjadi pada saya untuk naik keatas panggung, untuk naik kesana. Dan itu adalah sebuah tantangan, yang mana adalah baik.”

Myles Kennedy juga menggambarkan perbedaan dalam pendekatan menulis musik antara kedua band yang digawanginya. Dia mengatakan: “Itu adalah dua proses yang berbeda. Pada sisi songwriting bersama Mark Tremonti dan ALTER BRIDGE adalah….Itu lebih semacam membuat sebuah puzzle, dimana kita punya banyak persediaan riff dan melodi dan progresi nada, dan kita yang menumpuk itu dan kita kerjakan, semacam..Okay, saya punya riff ini. Kamu punya chorus yang cocok dengan riff ini ata adakah riff yang cocok dengan chorus yang ini?”

Sedangkan ketika bersama Slash, dia akan masuk dengan mendengarkan sebuah musik bed (yang sudah ada latarnya) dan bilang, ‘Okay, sekarang masukkan melodi dan llirik kamu kedalam ini.’ Itu semacam kamu sudah punya kanvasnya untuk diwarnai. Maka mereka adalah sepenuhnya punya pendekatan yang berbeda, yang mana saya sukai.”

Myles, Watch Over You, Acoustic di Billboard Studio. Foto: Kate Glcksberg/Billboard

Myles Kennedy, Watch Over You, Acoustic Bersama ALTER BRIDGE di Billboard Studio.
Foto: Kate Glcksberg/Billboard

Slash baru-baru ini mengatakan pada Rocksverige.se bahwa dia menggila dengan Myles Kennedy ketika dia mendengar suara Myles untuk pertama kalinya, Slash bilang, “Saya belum pernah berjumpa dengan dia sebelumnya, Saya hanya mendengar tentangnya. Saya bahkan tidak tahu seperti apa dia bernyanyi. Saya memintanya untuk bernyanyi di sebuah lagu pada solo album pertama saya dengan banyak para penyanyi lainnya, dan dia sungguh mengesankan. Kemudian kami bertemu, dia datang ke Los Angeles dan kami merekam sebuah versi studio untuk lagu yang berjudul Starlight.”

Slash Menambahkan, “Saya hanya sungguh sungguh menyukai dia, dia sangat santai dan keren. Hingga saat itu Aku menanyakan jika dia mau melakukan sebuah tour denganku untuk menyupport album itu. Saya rasa nyata bagi saya bagaimanapun juga bahwa dia dapat menyanyikan semua material dari album solo itu dan saya hanya punya feeling baik dia dapat menyanyikan semua lagu GUNS N’ ROSES, VELVET REVOLVER, dan koleksi lagu SNAKEPIT.”

Slash berbicara ke The Pulse Of Radio bahwa penyanyi sekarang adalah salah satu yang paling dia dedikasikan dari semua musisi yang pernah bekerja dengannya: “Kamu tahu, Myles sangat menarik. Maksudku, dia bernyanyi dengan sangat baik, dia penulis lirik yang sangat bagus, semua yang dia buat dapat bekerja, dia suka melakukan tour. Dia bekerja tiada hentinya, namun ketika dia tidak bekerja di atas panggung, dia melakukan kerja didalam ruangannya, menulis bahan dan, kamu tau tentunya, didalam studio dia selalu berada disana. Maka dia agak aneh. [tertawa]”


ARTIKEL DIAMBIL DARI JUDUL MYLES KENNEDY Says SLASH And ALTER BRIDGE Are ‘Very Different Mindsets’ For Him Musically,

DIMUAT PADA 7 OKTOBER 2014 DI HALAMAN BLABBERMOUTH.NET RILISAN AMERIKA SERIKAT.

Original Article: http://www.blabbermouth.net/news/alter-bridges-mark-tremonti-says-u-s-rock-scene-is-faceless-right-now/

Alih Bahasa, Untuk : Fajar Siddiq, Alter Bridge Indonesia

28 November, 2014


ALTER BOYS: ALTER BRIDGE

Dari original feature yang dimuat http://classicrock.teamrock.com pada 2 September 2005, berjudul ALTER BOYS: ALTER BRIDGE, oleh Henry Yates.

Di bawakan kembali untuk kali pertama ke Indonesia oleh Alter Bridge INA, bagi penggemar Alter Bridge, dan terjemahan Bahasa di tengah kerumunan kecil mereka yang juga sedang merayakan 10 tahun terbentuknya Alter bridge (selain Alter Bridge Tour Jakarta 2014 sebagai selebrasi utama dari AB) Maret lalu, juga bagi penggemar yang telah mengenal One Day Remains sejak 10 tahun lalu, bahkan mereka mendengar itu hampir setiap pagi dan sore, dan agar mereka tidak hanya punya bulan Agustus yang indah tahun ini, sebelum dilengkapi feature sangat baik yang berusia 9 tahun milik halaman Classic Rock terbitan Inggris.

Happy 10th Anniversary One Day Remains! From all the fans in Indonesia! This page just made it back!

Tak lama setelah Myles Kennedy setuju untuk mengawali band yang personilnya dibentuk dari hangatnya serpihan debu Creed, penyanyi ini sengaja melompat dari ketinggian tebing 300 kaki di pegunungan Florida. Dia dapat saja selamat dari kematian tertentu dengan ikatan tali karet elastic di kedua kakinya, tentu saja – mengingat bergabung dengan Alter Bridge tidaklah sangat traumatis sehingga membuatnya bunuh diri – namun rasa simbolis didalam begitu derasnya. Kennedy, beberapa akan meragukan, bukanlah penyanyi pertama yang pernah dibolehkan oleh Tremonti untuk harus dilihat kembali sehingga menjadi kedalam kesia-siaan

Photo of ALTER BRIDGE

ONE DAY REMAINS

Kennedy sedang bersantai saat ini di ruangan hotel London. Alter Bridge berada di pedalaman kota untuk manggung di Mean Fiddler, jadwal terakhir dari rangkaian tour United Kingdom dan sang penyanyi dengan mudahnya bersifat ramah, dan merendah dengan pertanyaan – pertanyaan kami yang terkesan bahwa dia belum terbiasa terkenal. “Saya menyukai wawancara” katanya, lebih dari sekali dengan yang satu ini. “Saya suka ngobrol tentang musik.”

Mereka yang sinis bisa membantah bahwa betapa mudahnya bekerja sama – termasuk setelah menggabungkan secara relatif low profilenya band dia sebelum ini, The Mayfield Four – adalah hal yang pasti mengapa (Mark) Tremonti memilih (Myles) Kennedy.

Dua pekan sebelum wawancara ini, Classic Rock berbicara dengan mantan frontman Creed, Scott Stapp, di kota dalam promosi album penuh berkah ‘greatest hits’. Pintu selalu terbuka, Stapp menekankan, dan dia memperkirakan Creed dapat bereuni untuk sebuah album ke empat. Dia juga banyak berkomentar dengan kesan bahwa Alter Bridge itu lahir dari rasa frustasinya Mark yang bermain sebagai pemain kedua didalam Creed atas songwriter lainnya. Sang gitaris bahkan pernah di rencanakan untuk bernyanyi di Alter Bridge, kami telah diberitahu, namun pembicaraan dicabut oleh label mereka.

Seandainya Myles tampak seperti orang yang hanya dibutuhkan sesaat ketika diperkerkenalkan di Alter Bridge pada awal 2004, maka debut album band ini One Day Remains memperlihatkan kebih banyak alasan tangible dan terlihat bagi Mark memilihnya: suara itu. Itu adalah gravity-defying, oktav yang menganga deras dari pangkal tenggorokannya. Dan dengan itu membatalkan seluruh teori konspirasi – ditambah lagi dengan dua pentolan Creed, bassist Brian Marshall dan drummer Scott Phillips – yang mana menyebut Mark menginginkan seseorang yang terdengar seperti Scott Stapp.

“Itu adalah hal yang terakhir kalinya yang ingin saya lakukan,” Myles protes ketika ditanyakan jika tekanan berada pada dirinya untuk menandingi penyampaian vokal Stapp. “Saya telah membuat kepastian bahwa tidak terdapat kemiripan disana. Saya ingin memastikan bahwa setiap pengucapan atau apapun yang telah saya lakukan pastnya adalah milik saya sendiri. Namun karena Mark dulunya yang bertanggung jawab untuk melodi dalam Creed, orang – orang masih saja mengkaitkan saya dengan penyanyi band Mark terdahulu.”

Masih ada bahasan tentang control. Apa yang akan terjadi jika Kennedy tiba di studio dengan berbagai ide lirik? Jika yang Stapp berkehendak percaya, One Day Remains adalah pertama kalinya Mark menjalankan tali dari sebuah proyek; maka itu tidak sepenuhnya.

“Mark bukanlah orang yang gila akan suatu kendali,” Myles membalas, tiba – tiba ia bersikap protektif. “Mudah saja baginya menjadi seperti itu, melihat apa yang telah dilakukan dalam lebih delapan tahun terakhir, namun dia sangat terbuka akan ide-ide. Dia memahami betapa pentingnya Alter Bridge menjadi sebuah demokrasi. Itu bukanlah sesuatu kediktatoran.”

“Kami tidak pernah saling membantah, namun tentunya saya akan menyuarakan opini saya,” lanjut Myles. “saya akan mengatakan jika sesuatu bukanlah Saya. Dia akan mendengar itu dan mencernanya, namun pada akhir yang lain, jika dia sudah lebih yakin akan instingnya dia akan maju dengan itu”

Pada waktu lalu, Myles telah menjabarkan rekan personil bandnya sebagai lawan yang tepat dari tipikal rock star yang kuno. “Sukses itu dapat merubah orang,” sambil dia mengenang pertemuan pertama kali dengan Alter Bridge. “Saya terkejut akan mereka bertiga. Mereka ini sungguh down to earth. Sebelum saya bergabung dengan orang – orang ini, saya saat itu sedang mengerjakan album solo saya. Saya baru saja menikah. Saya punya seekor anjing. Maka saya tidak yakin jika saya akan berada di Florida dan melihat semua Lamborghini dan party – party liar. Seandainya begitu, saya rasa itu tidak akan bisa. Itu bukanlah Saya.”

Antusiasme Myles sepertinya terlalu tulus untuk ditutupi dengan sebuah topeng. Ketiga personil Creed yang selamat tidak saling berkelahi atau berbuat gila. Dan ketika itupun tidak membuat Alter Bridge setenar teman se-super group lainnya Velvet Revolver, paling tidak itu menghasilkan rock’n’roll yang megah di debut album One Day Remains, dan sebuah band ber-chemistry tanpa ada keretakan sehelaipun. Dan Myles menikmati perjalannya: “Mereka adalah orang yang hebat untuk dapat bersama turun kejalan,” dia tertawa. “Itu sungguh adalah kesan yang menenangkan.”

Ketenangan yang sama inilah yang terlihat di gig malam ini, ketika Alter Bridge membawakan lagu cover Sweet Child O’ Mine yang goofy dan Mark serta Myles menyertakan duel gitar dalam pembawaan-alami yang baik. Tanpa arahan dari Scott Stapp, band ini terlihat lebih senang, berkurang bahan olokannya, dan mereka terdengar lebih baik.

Band yang bahagia juga terbawa dari proses rekaman: “Ketika kami masuk studio untuk One Day Remains, segala sesuatu menyatu dengan sangat mudahnya mengingat kami berada didalam satu band baru selama empat bulan,” Myles mengingat kembali. “Itu semua tanpa rasa sakit. Ada satu lagu yang kami paksakan terus: Open Your Eyes. Sumpah, kami mengerjakannya berbulan – bulan. Kamu mulai mebayangkan jika lagunya ini akan benar-benar pernah jadi. Dan ada juga lagu dengan elemen blues pada lagu semacam Burn It Down yang mana tidak akan pernah jadi jika kami terus mengerjakannya secara berlebih.

“Dari semua rekaman yang pernah saya lakukan, ini adalah yang paling tidak pernah tersentuh oleh pihak label. Tidak ada campur tangan pada lagu-lagunya: disana tidak ada ‘Kami menginginkan lagu hit’. Kami tidak mendengar itu sama sekali.”

Dari kepastian vibe 70an yang ada pada beberapa lagu di dalam One Day Remains, Myles menyebut: “Well, Saya tidak pernah mendengar pada musisi seumuran”. Saya rasa itu berbahaya. Maka hanya ada beberapa artist yang saya sendiri menganggap saya akan menjadi sebagai penggemarnya atas siapa yang relevan hari ini. Saya model orang yang akan mundur ke belakang dan mendengar pada semua yang kita beranjak dari situ: Kamu tahulah, lagu-lagunya Zeppelin, Beatles, lagunya Stevie Wonder…. Itu semua adalah pendekatan Saya. Disana juga masih banyak sekali lubang yang terbuka pada era 70an. Itu adalah masa matang-matangnya. Saya merasa sekarang sangat sedikit dimana orang dengan langsung saja, ‘Wow! Apa itu?!’

Myles juga ditanyakan perasaannya tentang Creed sebelum dia bergabung, dia membalas: “Saya menghormati dari mana mereka (Creed) berasal, namun Saya tidak akan mengatakan Saya dulunya fan mereka.”

Mark Tremonti tampaknya akan menghabiskan sisa karirnya dengan lari dari masa lalunya, namun tidak mungkin untuk menanyakan padanya tentang Creed. Mantan band dia sebelumnya masih samar pada Alter Bridge, itu adalah bayangan berkepanjangan berbalut dengan sense urusan yang belum terselesaikan. Sekarang, saat masa – masa kerjasama mereka dalam menulis lagu telah berlalu, Mark dan Stapp tidak dapat setuju untuk hal apapun. Scott Stapp rasanya berkeyakinan bahwa Creed akan berdiri kembali; Mark selalu menyangkal itu. Stapp menyebut bahwa berita hanya bualan tentang keduanya tidak sejalan sekarang; Mark sangat senang mengonfirmasi tentang ini. Yang terkini, Stapp telah mengklaim bahwa Mark pada dasarnya hendak menjadikan dirinya sebagai frontman Alter Bridge…

Mark mencukupkan sampai disitu. Untuk kali pertama dalam wawancara ini ada semacam baja pembatas akan bicaranya yang ramah dan perlahan. “Tidak. Saya tidak akan pernah bernyanyi di dalam Alter Bridge. Itu hanya sebuah kebohongan.Yang itu adalah cerita yang di buat-buat. Saya mempelajari vokal agar Saya dapat bernyanyi di studio di rumah saya, namun saya sadar saya tidak akan pernah bisa menjadi seorang penyanyi. Dan setiap orang lainnya paham saya tidak bisa.”

Karenanya dia membawa masuk Myles Kennedy. Saat ini, sebagian orang bertanya-tanya mengapa Mark tidak mencari seorang dengan nama besar untuk memandu band barunya. Mark menjelaskan: “Kami telah mencoba orang-orang lokal, dan ada agensi talen yang dihubungi manajer kami, namun tidak ada yang sebanding dengannya. Itu adalah passion miliknya nya (Myles), dan sebenarnya dia memiliki range sangat besar yang dapat menjangkau setiap note yang pernah kamu tulis. Kami mencari orang yang baik. Ketika kamu berada di dalam sebuah band dengan seseorang, kamu menjalin hubungan dengan mereka untuk satu dekade atau lebih. Saya hanya menginginkan membetuk band bersama, dimana kamu sejalan dengan setiap orang dan setiap orang berada di halaman yang sama, dan tidak ada seorangpun yang berargument pada satu orang.”

Namun kadang hanya karena ide seorang gitaris merambah untuk keseluruhan maka gampang di artikan bahwa dia membuat berbagai aturan dan personil lainnya didalam band harus ikut dengan itu?

“Ini bukannya saya seperti orang yang gila akan kendali,” Mark memprotes, “Ini sangat berbeda dengan Creed. Kami telah mulai sama – sama pada saat melakukan soundcheck dan meletakkan perlengkapan bersama. Semua orang berada disitu, setiap orang mendengarkan untuk setiap ide.” Dia berhenti sejenak. “Sebaliknya malah, dulunya itu sulit untuk melibatkan semua orang pada ruangan yang sama.”

“Saya cukup banyak bekerja sama di dalam Creed,” kata Mark. “Itu sepenuhnya semacam hal mengambil dan memberi antara saya dan Scott Stapp. Secara musik, Saya sekarang dapat pergi kemanapun dan pastinya dapat melakukan semua yang saya inginkan pada gitar. Dan secara liris, ini lebih dari sekedar tentang kehidupan setiap hari daripada sebagaimana biasanya.”

Mark Tremonti mengatakan dia tidak punya gagasan atas apa yang Stapp fikirkan tentang One Day Remains. “Dia tidak memberitahu saya, Saya tidak berbicara dengannya sejak Februari, hampir setahun. Kami tidak berbicara. Kami hanya tidak bersama – sama dengan terlalu baik. Dan tidak akan ada album Creed lainnya.”

Maka One Day Remains telah mebawa secercah cahaya terang antara Mark Tremonti dan masa lalunya. Dia sadar betapa bagusnya album ini, dan tidak perduli jika itu tidak sesuai dengan penjualan yang telah dirasakan Creed. Alter Bridge telah memberi Mark untuk dapat mengeksplore sandaran 70annya yang mana telah menjadi sesuatu yang terlarang dalam band nya terdahulu, dan mulai bisa menikmati urusan harian bermusik rock’n’roll kembali.

“Akan sulit untuk menjual 30 juta lainnya,” Mark merenung. “Itu semua adanya ketika sebelum masa pembajakan: dulunya banyak pencahayaan untuk band-band rock. Kami hanya ingin melanjutkan hidup dan tetap melakukan itu. Itu adalah kesulitan/perlawanan kuat bagi band rock untuk dapat sukses dimasa sekarang.”

Sebagian akan mengatakan itulah mengapa Alter Bridge penting bagi dunia rock’n’roll pada tahun 2005. Tidaklah banyak band baru yang tetap dapat menyala ketika hinggap.“Jika ada band band bagus lain di luar sana,” Mark membalas, “Saya hanya tidak berfikir bahwa banyak mereka yang mainstream. Pihak label menenggelami stasiun radio dengan banyak band. Tidak ada yang membangun artist, mereka hanya semacam membiarkan mereka meletakkan satu lagu kemudian menghilang. Pada era 80an, kamu membeli sebuah album Iron Maiden dan kamu mwwmbwli empat album Iron Maiden lainnya dan kamu mengenal setiap orang di dalam band itu. Pada masa sekarang kamu mendengar sebuah band dan kamu tidak tahu jika mereka masih akan keluar dengan album lainnya. Itulah mengapa tidak adanya kegilaan terhadap rock sekarang, karena tidak adanya banyak bintang.”

Sebagaimana percakapan kami menuju akhir, Mark Tremonti menggaris bawahi: “Saya sadar jika yang mana bahwa Saya akan baik dengan musik ini adalah ketika saya berusia 45 tahun, Saya tidak akan bisa untuk menunjukan itu pada dunia. Saya ingin melakukan itu sekarang, ketika saya masih bisa. Saya ingin melakukan semampu saya secepat yang saya bisa.”

 Sebagai bukti di One Day Remains, dia berada di sana. Alter Bridge adalah salah satu dari band-band super grup jarang yang mana adalah lebih baik dari band indung mereka.

Myles Kennedy : “Hoooooleeeeee Shiiiiiiiiiittt”!! , SEREMONI AWAL MYLES KENNEDY NYA ALTER BRIDGE.”

Myles Kennedy : “Saya harus melompati ini di Orlando. Saya rasa namanya adalah The Drop. Tingginya seperti 30 lantai. Itu mengerikan. Itu adalah ide nya Mark. Dia fikir akan lucu untuk melihatku menggeliat. Dia berhasil. Saya tidak ingin melakukan itu. Hell, no. Saya benci ketinggian. Namun Saya fikir, kamu tahulah, saya tidak akan menunjukan rasa takut.”

Mark Tremonti: “Well, kami ingin memberinya semacam inisiasi. Saya suka dengan lompat bebas tertinggi di dunia di Florida. Setiap ada seorang teman yang datang ke kota, saya membawa mereka kesana dan coba untuk menakuti mereka. Maka saya lakukan itu pada Myles. Dan dia membasahi/ngompol sedikit di celananya.”

Original Article by Henry Yates for Classic Rock http://classicrock.teamrock.com/features/2005-02-09/alter-boys-alter-bridge

The respected feature translated to Bahasa by @FajarSiddiq (Admin/Founder and AB Fan) for @AlterBridgeINA in supporting the band @alterbridge.

MYLES KENNEDY – MELODIES BERMAKNA PARAMOUNT BAGI KAMI PADA FORTRESS

MYLES KENNEDY DARI ALTER BRIDGE – MELODIES BERMAKNA PARAMOUNT BAGI KAMI PADA FORTRESS

Passion, Emosi. Melody. Agresi. Ini adalah ciri khas dari Alter Bridge, salah satu band hard rock yang paling diakui disekitarnya, terbentuk tahun 2004 di Orlando, Florida, band berisikan gitaris Mark Tremonti, bassist Brian Marshall, drummer Scott Phillips dan vocal penuh tenaga dan gitaris Myle Kennedy.
Bersama mereka dengan mantap, namun penuh tujuan, naik ke tingkat atas jajaran dalam dunia rock berkat sebuah mixture dari talenta supremasi menulis lagu, musicianship, dan kepercayaan ketepatan kolektif  dalam kekuatan sebuah musik.
Ketiga album pertama band ini – One Day Remains, Blackbird dan AB III – telah membantu Alter Bridge menumbuhkan fans international yang sangat besar, yang mana mereka semua akan tergetarkan dengan album ke 4 penuh prospek, Fortress, untuk pertama kalinya.
Fortress adalah album yang hebat, penuh ambisi dan koleksi sangat bertenaga dalam cetakan nyayian yang fresh yang mana menyuling dan memberi definisi lain makna trademark sound itu sendiri, ketika secara serempak mencapai bar dalam bentuk speaker-melting, pernyataan sebuah art nilai dentuman.
Saya sangat puas ketika duduk bersama Myles Kennedy dan Mark Tremonti saat mengunjungi New York untuk sebuah sesi media. Bahagian kedua dari dua-bahagian seri wawancara dengan Myles Kennedy dimana kami berbicara tentang kolaborasi bersama Mark pada Fortress, mengapa ini sungguh sebuah personal CD baginya.

******

Original Article/Feature : MYLES KENNEDY OF ALTER BRIDGE – MELODIES ARE PARAMOUNT FOR US ON FORTRESS
By : Robert Cavuoto
For : Guitar International October 2013
http://guitarinternational.com/2013/10/09/myles-kennedy-alter-bridge-melodies-paramount-us-fortres/
Alter Bridge – photo credit: Austin Hargrave
Alter Bridge/Myles Kennedy – photo credit: (The late) Ashley Maile
Alter Bridge/Fortress CD Artwork – Daniel Tremonti
Alih Bahasa : Fajar Siddiq
For : Alter Bridge Indonesia on Twitter
 

Robert Cavuoto : Hal pertama yang terbersit dalam fikiran saya setelah saya mendengar CD itu adalah seseorang harus benar-benar mengecewakan anda. Anda seperti Taylor Swift nya hard rock. Beritahukan saya tentang kemarahan dan emosi dibelakang lirik nya?

Myles Kennedy : [Tertawa] itu datang dari melihat sekitar dan melihat hal yang mengecewakan saya yang mana itu terjadi didalam kehidupan orang lain yang saya sayangi. Semua situasi ini tidak merupakan hal yang tidal sepenuhnya saya alami. Saya melihat teman baik saya dan anggota keluarga melalui ini semua. Kita mengalami semua situasi dimana kita dikhianati atau disakiti, maka itu mudah untuk masuk kedalam emosi itu. Itu hanya bahagian menjadi manusia. 

AB Ahsley Maile

Alter Bridge/Myles Kennedy – photo credit: (The late) Ashley Maile

Robert: terdengar seperti sebuah personal CD.

Myles Kennedy: Itu berasal dari arah itu. Itu adalah CD yang bersentuhan dengan sebuah tema dan saya tentu saja mengekspresikan rasa ketidakpuasan atas apa yang dilakukan manusia terhadap manusia lainnya.

Robert: beritahukan saya tentang proses menulis bersama Mark Tremonti?

Myles Kennedy: kamu tidak akan benar-benar tahu hingga kamu berada di satu ruangan dengan partner menulis kamu. Bersama Mark, kami menulis secara terpisah. Bersama Alter Bridge itu tentang menulis dengan hati, itu penting untuk mempunyai tumpukan riff, lagu, dan syair.

Kita bertemu bersama dan saya akan mengatakan, “Saya punya lagu ini, kamu punya sesuatu yang akan masuk dengan ini?” maka, ketika kita mulai membangun skeleton dari sebuah lagu kami dapat mengambilnya dari sana dan tahu kemana cerita akan mengarah secara liriknya. Bagi saya, saya cenderung untuk menunggu hingga saat paling akhir untuk menulis lirik, itu adalah bahagian paling akhir dari sebuah puzzle. Musik ini adalah sound track yang akan mengispirasi cerita liriknya.

AlterBridgeFortressCD

Robert: ketika menulis lagu apakah anda mencatat jika anda dapat memainkannya secara sekaligus menyanyi dan bermain gitarnya?

Myles Kennedy: Itu sebenarnya menyenangkan karena jika dapat dengan sebuah part yang kamu tahu kamu akan bisa tertantang untuk memainkan dan menyanyikan di waktu bersamaan, kamu dapat memberikan pada partner kamu.

Misalnya pada lagu “Bleed it Dry”, saya dapat dengan gitar riffnya, tapi Mark yang memainkan karena itu mudah bagi saya untuk fokus bernyanyi. Kemudian Mark punya lagu “Waters Rising” dan dia telah dapat perasaannya agar saya memainkan clean guitar part live sehingga dia fokus bernyanyi. Bagus sekali memiliki dua pemain gitar yang dapat meng-cover basis live.

Robert: Siapakah beberapa penulis lagu yang mempengaruhi anda?

Myles Kennedy: Banyak sekali, tapi Zeppelin adalah yang mungkin terbesar bagi saya. Ada banyak juga lainnya di dalam genre yang berbeda yang telah mempengaruhi saya. Stevie Wonder adalah pengaruh besar dan Sting secara lirik, saya rasa dia sungguh brilian. Saya pastinya tidak se-liris sepertinya. Saya fikir dia berada pada level dari yang lainnya.

Miles Davis: Kind of Blue (judul album), adalah album go-to saya. Saya akan mendengar itu selamanya. Saya mencoba untuk menaruh semua influence itu kedalam sebuah wadah musikalitas dan mengaduk itu semua.

Robert: Itu semua menarik untuk di dengar. Nyanyian nya heavy, belum lagi melodicnya. Saya membayangkan anda memiliki semua kesolidan influence ini yang menggiring anda kedalam arah kreatif.

Myles Kennedy: Saya berterima kasih untuk itu! Mark juga bagus pada itu juga, so ketika itu tiba dalam bahagian gitar dan melodies, itu yang manapun paling cocok dengan lagunya. Dia adalah pria yang sangat kompeten dengan melody. Melody/nyanyian adalah yang terpenting bagi kami – Alter Bridge- dan kami selalu mencoba membuat itu sekuat yang kami bisa.

Robert: Salah satu lagu favorit saya pada CD itu adalah “End it All”, terutama karena itu member pendengar harapan. – All Ends Well-.

Myles Kennedy: Itu adalah lagu yang paling anthemic dan penuh optimis dalam CD. Liriknya terinspirasi dari Ibu saya. Ketika saya tumbuh besar dia mengatakan, “If you believe in yourself, everything will work out.” Ketika saya kecil saya dalam ketidak-terjagaan, maka tentunya selalu baik untuk memiliki ibu untuk membantu menavigasi dalam melalui kehidupan. Lagu itu adalah refleksi dari hal itu. Semoga beberapa bahagian lirik itu akan menjadi mantra untuk kehidupan orang lain tentunya. Itu akan sangat spesial.

Robert: Beritahukan saya tentang arti dari artwork CD dan lagu “Fortress” menyatu secara keseluruhan?

Myles Kennedy: Saya rasa ketika kamu lebih muda, kamu melihat banyak hal di dunia sekitar kamu diciptakan untuk membuat kamu aman. Kamu dapat melihat itu dalam sudut pandang pemerintah atau agama  atau bahkan perkawinan. Seiring waktu kamu mulai untuk menemukan hal ini sebagai hal yang tak tergantikan dan kukuh sebagaimana kamu fikir. Lagu itu sungguh berhubungan dengan itu ketika hal disekitar anda hancur dan kekecewaan yang kamu rasakan. Anda sadar betapa fragilenya dunia disekitar kamu ini.

Mark Tremonti, Myles Kenneddy (glasses), Scott Phillips, Brian Marshall [From left to right] Photo by Austin Hargrave

Mark Tremonti, Myles Kenneddy (glasses), Scott Phillips, Brian Marshall [From left to right] Photo by Austin Hargrave

Robert: Beritahukan saya tentang bermain gitar bersama Mark.

Myles Kennedy: Itu sungguh menjadi dinamis dari band ini sejak album, Blackbird. Saya terlibat pada setiap lagu dan bahkan kami saling bertukar solo. Kami punya jangkauan old scholl Iron Maiden dengan beradu duel seperti pada lagu “Farther than the Sun”, “Fortress”, dan “Cry of Achilles”. Saya bermain intro gitar pada lagu itu.

Robert: Anda bermain dengan fantastis dengan permainan flamenco pada intro gitar.

Myles Kennedy: Saya senang mendengarnya. Itu adalah bahagian yang saya tulis dijalanan/ketika tour tahun lalu dan ketika saya memainkannya pada Mark dia mengatakan kita mesti menyelesaikan itu kedalam lagu. Begitulah awalnya.

Robert: Apakah anda penggemar gitar flamenco?

Myles Kennedy: Jujur saja dengan kamu, saya tidak pernah menghabiskan banyak waktu dengan itu. Saya telah banyak melihat orang memainkannya dan melihat dengan rasa sangat syja karena itu adalah sesuatu yang melengkapi pencapaian yang berbeda. Ada sebuah album yang pernah saya dengar berjudul, “Friday Night in San Francisco” dengan Al Di Meola. Saya fikir saya sangat terpikat dengan album itu, mungkin, itu akan terwujud dalam permainan saya suatu saat.

Robert: Bagaimanakah perbedaan menulis antara Mark dan Slash?

Alter Bridge, Fortress 2013 , Roadrunner, CD Artwork - Daniel Tremonti

Alter Bridge, Fortress 2013 , Roadrunner, CD Artwork – Daniel Tremonti

Myles Kennedy: Itu berbeda. Dengan Mark, kami bersama dengan bahagian berbeda dari bagian lagu. Mark mungkin memiliki sebuah syair dan melodi ataupun chord progression (kunci gitarnya) dan menanyakan saya jika saya punya gitar atau vocal melody untuk dicocokkan dengan itu.

Bersama Slash, kerap kali dia akan mengirimkan voice memo atau demo dari chord progressions dan riffs dan saya akan menaruh vokal melody saya dan lirik kedalamnya. Kadang saya juga bilang, “ayo coba pindahkan bahagian ini kesini atau kesana dalam lagu”.

Intinya, pendekatannya berbeda dan juga style nya sungguh sangat berbeda, karena mereka sungguh berbeda mereka mengizinkan saya untuk memperkuat diri saya sendiri dalam direksi yang berbeda.

Robert: Kebanyakan orang hanya bisa bermimpi memperkuat sebuah band, anda didalam dua band. Apa rasanya?

Myles Kennedy: Itu sungguh indah. Saya sungguh sadar akan fakta saya beruntung berada dalam dua band yang mana keduanya berkeliling dunia dan saya menjalani mimpi saya. Itu adalah jumlah pekerjaan yang sangat hebat dan itu berarti bahwa kamu pergi dari rumah. Kapanpun kamu berfikir untuk menyelesaikan project yang telah dijadwalkan atau sebuah album untuk dikerjakan. Ini adalah hanya tentang memastikan kamu tidak kelelahan dan menjaganya tetap menyenangkan. Orang orang semuanya menyenangkan dan tidak ada drama disitu. Kamu harus merencanakan jauh kedepan dan memiliki calendar yang baik.

Robert: Saya melihat anda sedang dalam perkembangan bersama Slash untuk CD album studio lainnya?

Myles Kennedy: Yeah, kami bahkan telah memulai mengerjakan sesuatu hal. Dia mengirimi saya 4 ide dan kami mencicipi nya. Saya fikir rencananya adalah masuk ke studio tahun depan dan membuat album lainnya.

Robert: Mark mengatakan set list belumlah ditentukan. Jika anda punya pilihanm apa yang ingin anda bawakan secara live?

Myles Kennedy: Saya ingin membawakan “Cry of Achilles”, single “Addicted to Pain”, dan “Fortress”. Saya telah memainkan bersama albumnya setiap pagi, agar untuk me-membiasakan diri saya sendiri dengan bagian-bagian kalau-kalau hal terjadi selama tour dan kami menginginkan lagu lainnya.

Robert: Akankah anda memainkan intro pada “Cry of Achilles” secara live?

Myles Kennedy: Saya rasa saya akan mencobanya dan memberanikan diri. Saya akan berlatih dengan keras hanya untuk kamu! [Tertawa]

Robert: Gitar apa saja yang anda pakai dalam CD?

Myles Kennedy: Saya memakai PRS 245 saya, yang mana merupakan single cutaway. Saya pakai itu pada 2 CD terakhir secara ekstensif. Saya juga memakai PRS McCarty lama saya, yang mana saya mulai pakai sejak album Blackbird. Yang itu sungguh gitar kesayangan saya – my go-to guitars.

Robert: Jika anda tidak pernah menjadi seorang penyanyi dan pemain gitar, karir anda akan seperti apa?

Myles Kennedy: Saya mungkin akan menjadi perancang sepatu. Saya tidak tahu mengapa, bahkan sejak saya kecil saya hanya akan duduk saja dikelas dan menggambar sepatu. Itu adalah hal teraneh. [Tertawa]

The brand new Alter Bridge – FORTRESS including Cry of AchillesAll Ends WellPeace is Broken available on : Warner, Local Store, iTunes

– Warner Music Indonesia http://t.co/jx0j0bQEwA

– iTunes ID itunes.apple.com/id/album/fortress/id683494401

ALTER BRIDGE also  iTunes ID/Local Store:

 One Day Remains itunes.apple.com/id/album/one-day-remains/id713071094

 – Blackbird features the hit single Rise Today itunes.apple.com/id/album/blackbird/id266296680

– Fortress also on Warner Music Indonesia http://www.pinterest.com/pin/12314598955542443/

– AB III on Recognized Local Store http://t.co/bo0UzMGt4S

MARK TREMONTI – FORTRESS SEPERTI MENANGKAP KILATAN DIDALAM BOTOL

MARK TREMONTI DARI ALTER BRIDGE: “Album Fortress Seperti Menangkap Kilatan di Dalam Botol”

Tiga tahun berlalu -4 tahun hingga artikel diperbaharui- sejak album terakhir Alter Bridge, AB III, dan fans mereka sudah sangat menantikan mereka. Dengan Myles Kennedy di vokal/gitar, mark Tremonti pada gitar/vokal, Brian Marshall pada bass dan Scott Phillips pada drums, band ini kembali pada 8 Oktober dengan album ke empat, Fortress.

Fortress dibangun atas sound Alter Bridge yang telah dikenal dengan vokal melodi yang tidak neko-neko, hasil duel gitar dan rhythm gitar yang eksplosif. Dari opening gitar acoustic di “Cry of Achilles” hingga selesai 12 lagum jelas sekali Alter Bridge kembali untuk mengambil kembali tempat mereka sebagai salah satu band dengan tenda besar.

Saya sangat senang duduk bersama dengan Mark Tremonti dan Myles Kennedy saat mengunjungi New York untuk sebuah sesi media . Mark dan saya  bicara tentang inspirasi di belakang Fortress, dan tentunya bagaimana dia telah meningkat diri sebagai pemain gitar sejak hari jayanya bersama Creed.

 

Robert Cavuoto: Saya suka Fortress dan saya fikir sejauh ini, ini adalah pekerjaan anda yang paling agresif dan dinamis.

Mark Tremonti: Terima kasih banyak. Saya sangat senang dengan hasil yang di dapat disana

Robert: Apa menurut anda tentang akan reaksi fans?

Mark Tremonti: Kami merasa cukup beruntung untuk memiliki semua listening parties ini bersama fans dan respon sejauh ini sangat hebat. Semoga, itu adalah indikasi yang baik.

Robert: Anda berfikir ini adalah rekaman anda yang paling agresif sejauh ini?

Mark Tremonti: Yeah, itu adalah energy tertinggi untuk sebuah album yang telah ditaruh kedalam Alter Bridge

Robert: Apakah anda menyetok banyak riff dan membawa ini ke meja ketika andabertemu Myles?

Mark Tremonti: Umumnya perlengkapan telah ditulis sebelum ini, dengan pengecualian pada dua atau tiga lagu. Ketika kami bersama, kami akan saling memainkan ide favorit kami dan dalam sekitar satu minggu setengah, kami sudah memiliki outline rekaman dengan bahagian seutuhnya. Kami melakukan bersama dengan seluruh personil band, menyusun aransemen bersama dan menuju tahap produksi. Saya rasa kami menghabiskan sekitar satu bulan hanya untuk lagu-lagu ini dan membuat mereka terbaik sebisa mungkin.

Robert: Anda menulis setiap lirik atau Myles membantu? Saya bertanya karena anda baru saja menyelesaikan solo album anda, kapan anda melakukan ini semua?

Mark Tremonti: Myles membuat bahagian terbesar dari penulisan lirik. Saya menulis beberapa bagian lirik, namun hal yang paling saya nikmati adalah menulis vokal melodi. Myles menulis vokal melodi dan kemudian menyatukan itu bersama. Ketika saya menulis melodi, saya semacam menulis apapun yang saya dapat dari kepala saya kepadanya – Myles, dan kemudian entah dia akan melaju dengan ide itu atau memulai dari dasar. Pada “Waters Rising” saya menulis semua lirik pada lagu itu, karena saya menyanyikannya.

Robert: Berapa banyak lagu yang anda tulis pada album ini dan dan anda cenderung menulisnya?

Mark Tremonti: Tidak, kita bukan salah satu band yang menulis 25 lagu. Kami menulis 13 atau 14 lagu. Jika kami tidak merasakan sebuah lagu, kami tidak akan mengebornya. Kami hanya akan meninggalkan nya. Kami hanya mengambil hal yang baiknya.

Robert: Saya berminat pada title track “Fortress” dan artwork CD. Apakah ada makna yang spesial di belakang itu semua?

Mark Tremonti: “Fortress” adalah permainan kata, sebagaimana orang akan berfikir kami akan memiliki sebuah kastil besar pada covernya. Makna sebenarnya dibalik ini semua adalah hal yang didalam hidup menurut kamu adalah abadi dan tidak akan pernah menghilang. Semuanya adalah peka, semuanya berakhir pada satu titik. Contoh lucnya alah Santa Claus. Sewaktu kita kecil Santa akan hidup selamanya, namun dia tidaklah nyata. Atau Roma, itu adalah tempat paling powerful di dunia, dan cepat atau lambat semuanyadatang dan pergi.

Robert: Dua lagu favorit saya adalah “Cry of Achilles” dan “All Ends Well.” Saya rasa karena melody nya. Dapatkah anda menceritakan sedikit setiap background mereka?

Mark Tremonti: Untuk “Cry of Achilles” saya sedang duduk bersama Myles dan dia memainkan gitar akustik dan memulai bagian intro. Saya bilang, “Man, we’ve got to really work on that and put that into the song”. Bagian terbanyak dari lagu itu datang bersamaan ketika kami dalam pre-produksi, delapan puluh persen datang pada sedikit waktu selama di studio. Lagu itu seperti menangkap kilatan di dalam botol.

“All Ends Well” adalah lagu terakhir yang kami kerjakan bersama. Kami sangat ingin melampirkan unsur dinamis di dalam album. Kebanyakan dari rekaman serasa menjadi heavy dan agresif, dan kami sadar ada porsi dari fanbase kami suka jenis menggembirakan seperti itu, jenis lagu bernadakan petikan-jemari seperti itu. Kami memutuskan untuk memasukkan itu bersama-sama.

Robert: Saya sebenarnya suka “All Ends Well” tergabung I dalam album bersamaan dan memberi harapan dari cerita agresif ini.

Mark Tremonti: Yeah, kami juga hendak memiliki sesuatu yang positif di dalam albumnya. Kami ingin menunjukkan sisi lain dari band ini yang menurut kami sangatlah penting.

Robert: Melihat kembali kebelakang empat rilisan Alter Bridge; One Day Remains, Blackbird, AB III, dan Fortress, dapatkah anda memberikan insight anda akan ini?

Mark Tremonti: Itu semua adalah hanya sebuah snapshot dalam kehidupan band ini.

Pada One Day Remains, kami berada dalam mode survival. Creed baru saja bubar, dan kami harus kembali keluar sana untuk menyelamatkan karir kami, menyelamatkan hal yang kami sangat cintai. One Day Remains adalah bagaimana kami bekerja keras sebisa kami untuk membuat album secepat yang kami bisa.

Kebanyakan materialnya bahkan sudah ditulis sebelum kami berbicara dengan Myles. Maka, ketika dia hadir – Myles-, kami melengkapi albumnya dan mengeluarkannya. Pada saat itu dia tidak bermain gitar. Saya fikir sisi negative terbesar pada album pertama adala kami mencoba keluar dari bayang-bayang Creed.

Orang mengatakan tiga dari empat orang yang keluar dari Creed; ini adalah Creed bagian II; Creed dengan penyanyi baru. Maka, kami mengambil itu seperlunya untuk band ini dan itu menciptakan sound yang unik dan berbeda dari Creed.

Apa yang dapat kami lakukan sehingga soundnya seperti sebuah band sendiri? Myles bermain gitar. Dia adalah gitaris fenomenal, dan kami tidak benar-benar tahu akan hal itu hingga pembuatan album pertama. Saya fikir suatu hari saya datang padanya – Myles sedang memainkan beberapa nada jazz, dan saya bilang, “You bastard, saya tidak tahu kamu gitaris yang bisa bermain sebaik ini.” Maka, itu menjadi senjata rahasia kami untuk album ke dua, itu sangatlah spesial bagi band ini. Saya fikir semuanya berfikir kalau lagu terbaik yang pernah kami buat adalah “Blackbird” pada album itu.

Saya fikir pada album AB III itu merupakan langkah kedepan menuju lebih eksperimental pada sound band ini. Kemudian dengan album ini, Fortress- saya rasa kami sungguh menekankan dan menjadikan itu tidak dapat di prediksi. Orang orang telah merespon dengan sangat baik sejauh ini. Saya fikir “Blackbird” dan “Fortress” adalah dua album favorit saya.

Robert: Apakah menurut anda Fortress adalah suatu settingan yang bisa dijadikan patokan untuk album/CD mendatang?

Mark Tremonti: Saya fikir kami akan mengambil ide ini untuk tetap mencoba untuk mengubah apa yang telah kami lakukan dan membuat itu tetap menyenangkan dan untuk tidak jatuh dalam pattern apapun. Tetapi, anda tidak akan pernah tahu. Kamu tidak akan pernah tahu apa yang akan terjadi. Mungkin kami akan menulis setumpukan lagu ballad yang mana sedang kami rasakan saat ini, tapi saya ragu itu akan terjadi. [Tertawa] saya hanya berfikir kalau kami akan tetap mencoba menekan diri kami sendiri dan berusaha tidak melakukan hal yang sama berulang-ulang.

Robert: Agaknya itu membawa saya pada pertanyaan saya berikutnya. Anda seorang pemain gitar yang sangat mengagumkan, anda rasa perlu untuk membuat kembali diri anda sendiri album satu ke album lain? Apakah fans mengharapkan itu dari anda?

Mark Tremonti: Pada permainan leads tentu saja. Saya benar-benar menggalinya, terutama sebelum saya melakukan solo saya, saya sungguh dalam belajar sebanyak yang saya bisa dan mencoba beberapa teknik baru dan melupakan teknik lama. Pada album ini saya tidak menggunakan pedal wah pada lead saya. Itu telah berakhir pada selimut kemanan saya. Saya agak ingin memastikan saya tidak secara absolute melakukan apapun dengan itu pada perlengkapan lead saya. Saya masih suka wah saya, namun saya hanya ingin melakukan sesuatu yang berbeda.

Senjata rahasia saya ketika saat lead menjadi my legato runs dan setelah melakukan itu pada dua album, saya ingin memastikan album ini tidak berisi sedikitpun dengan itu. Tapi itu hanya terjadi sekali, maka saya mencoba untuk tidak melakukan hal yang sama. Saya tidak ingin terlihat mudah diprediksi.

Pada sisi rhythm , dan pada sisi menulis lagu, saya mencoba tidak berfikir terlalu banyak. Saya mencoba banyak sekali style yang berbeda. Saya berharap akan tetap natural dalam menulis lagu yang mana tidak sama sepanjang waktu.

Robert: Keseluruhan, sebagai seorang gitaris anda merasa anda telah meningkat dan tumbuh sejak Creed?

Alter Bridge, Fortress 2013 , Roadrunner, CD Artwork - Daniel Tremonti

Alter Bridge, Fortress (2013) , Roadrunner, CD Artwork – Daniel Tremonti

Mark Tremonti: Yeah, tentu saja. Pada departemen permainan lead terutama.ketika saya pertama sekali memulai bersama Creed, saya tidak dapat bermain solo dengan baik juga. Saya tidak dapat memecahkan note dengan vibrato (hal yang berhubungan dengan nada) yang baik. Saya dapat memainkan latihan yang saya pelajari di SMA, SMP dan kuliah, namun saya tidak sangat baik dalam bermain blues.

Ketika saya mendapat Signature saya dari Paul Reed Smith, ini benar yang saya katakana, “Damn, I really need to learn how to play this thing/.” [Tertawa] saya telah menjadi penulis lagu sejak saya berusia 11 tahun, dan itu masih menjadi fokus utama saya. Saya bilang saja bermain gitar itu menyerap 25% fokus saya, 75% nya tertuju pada menulis. Itu bukan sesuatu yang teknikal sama sekali. Itu hanya mengerjakan vokal melodi dan menentukan mood.

Robert: Itu sungguh mengesankan dan menginspirasi sekali bagi banyak musisi. Apa saran anda untuk diberikan pada gitaris muda yang mana mungkin berada dalam titik yang sama dengan anda ketika anda berada di Creed, coba untuk meberi pemahaman itu semua?

Mark Tremonti: Saya dapat mengatakan coba dan bentuk pendengaran kamu dan belajar sebanyak yang kamu bisa. Improvisasi adalah mungkin hal terbesar yang membantu saya. Ketika saya tumbuh, saya sampai membeli DVD instruksional, dan keluar dari alat yang dipakai dan memainkan ketukan (lick) yang sama berulang kali. Saya dapat bermain ketukan (lick) individual, sweep/shred dan semua fancy riff nya, namun saya tidak bagus pada backing track dan memainkannya.

Jika sebuah band memanggil saya ke atas panggung, saya tidak akan bisa bermain bersama mereka. Saya rasa itu adalah bagian terpenting untuk sebuah gitar adalah bagaimana mengeksperiskan pada saat yang kamu punya, dan tidak memainkannya persis seperti yang telah kamu rencanakan untuk dimainkan.

Robert: Itu adalah saran ang sangat baik. Gitar dan amplifier apa yang anda pakai pada Fortress?

Mark Tremonti: Saya memakai dua gitar; keduanya adalah model signature saya; salah satunya dengan fixed bridge; satunya lagi dengan sebuah Tremolo. The fixed bridge saya pergunakan di semua perlengkapan rhythm. Saya menyetel disetiap tempat nya.

Untuk perlengkapan lead, untuk berjaga-jaga saya ingin melihatnya saat sebuah solo. Amp-wise yang saya pakai adalah Cornford RK 100 untuk banyak rhythm dan sedikit untuk permainan lead. Saya melapisi itu dengan sedikit Uberschall dan Rectifier, tentunya.

MarkTremontiOne-683x1024

Mark Tremonti with his PRS Tremonti Signature guitar Photo credit: Rick Landers

Robert: Apakah anda sadar keputusan untuk tidak membuat sound Fortress  tidak seperti album solo anda? Saya tahu anda menggunakan produser yang sama.

Mark Tremonti: Yeah, Alter Bridge dan materi solo saya memiliki vibe yang berbeda. Materi Alter Bridge lebih dreamy dan atmospheric dan bersifat eksperimental. Materi solo saya lebih agresif dan resiko ditangan anda sendiri dan straight forward. Saya mencoba memasukan sebanyak mungkin roots masa muda saya. Itu masih fokus pada vokal melody, hamper diseluruh bagian.

Robert: Lagu apa yang hendak akan anda lakukan secara live dari Fortress?

Mark Tremonti, Myles Kenneddy (glasses), Scott Phillips, Brian Marshall [From left to right] Photo by Austin Hargrave

Mark Tremonti, Myles Kenneddy (glasses), Scott Phillips, Brian Marshall [From left to right] Photo by Austin Hargrave

Mark Tremonti: Kami belum yakin seutuhnya. Kami belum menentukan bersama set list nya. We’ll see. Show pertama yang kami lakukan akan berlangsung dalam beberapa pekan, dan kami belum latihan satupun dari itu. Saya rasa kami akan kemungkinan hanya akan memainkan 4 dari lagu-lagu baru ini, karena album belum lagi akan keluar, dan kami tidak ingin the first listens untuk album ini semuanya dilakukan secara live. Kami ingin orang-orang punya albumnya dulu.

Robert: Apakah tournya akan meluas di U.S. segera?

Mark Tremonti: Kami menuju Europe untuk satu bulan. Kemudian kami berncana untuk off pada bulan Desember, dan ada beberapa pembicaraan untuk melakukan sesuatu di bulan Januari. Kami hanya harus menyatukan kepala kami bersama. Mungkin aka nada perjalanan singkat di Amerika. Kami akan merencanakan kembali dan melakukan  pertunjukan festival di sini di Amerika pada musim semi. So, kami akan melakukan sebisa kami.

Robert: Anda sangat mengesankan, gitaris ulung. Apa yang akan anda lakukan jika anda tidak pernah bermain gitar?

Mark Tremonti: Saya belajar finance di masa kuliahan, maka saya kemungkinan akan punya karir semacam financial atau karir sebagai akuntan. Ketika saya di sekolah, matematika selalu menjadi pelajaran yang sulit. Saya akan menyelesaikan sesuatu di sepanjang garis itu.

The brand new Alter Bridge – FORTRESS including Cry of AchillesAll Ends WellPeace is Broken available on : Warner, Local Store, iTunes

– Warner Music Indonesia http://t.co/jx0j0bQEwA

– iTunes ID itunes.apple.com/id/album/fortress/id683494401

ALTER BRIDGE also  iTunes ID/Local Store:

One Day Remains itunes.apple.com/id/album/one-day-remains/id713071094

Blackbird features the hit single Rise Today itunes.apple.com/id/album/blackbird/id266296680

Fortress also on Warner Music Indonesia http://www.pinterest.com/pin/12314598955542443/

AB III on Recognized Local Store http://t.co/bo0UzMGt4S


Original Article/Feature : MARK TREMONTI OF ALTER BRIDGE – FORTRESS WAS LIKE CATCHING LIGHTNING IN A BOTTLE

By : Robert Cavuoto
For : Guitar International October 2013
http://guitarinternational.com/2013/10/07/mark-tremonti-alter-bridge-fortress-like-catching-lightning-bottle/
Mark Tremonti – photo credit: Rick Landers
Alter Bridge – photo credit: Austin Hargrave
Alter Bridge/Fortress CD Artwork – Daniel Tremonti
Alih Bahasa : Fajar Siddiq
For : Alter Bridge Indonesia on Twitter

English Edition : Indonesia Alter Bridge and Fams Weekly!

3rd Edition Week 8th 2014 : INDONESIA ALTER BRIDGE and FAMS WEEKLY

REPORTS FROM JAPAN

The first visit to Japan after a long wait. No, the word – the word is not enough for long awaited. February 18, live in Japan is a new history for Alter Bridge, embodied in Tokyo Ebisu Liquid Room. Not just hot air, which is derived from the expression of the people who are in front of the stage, it all proves all wanted to this day. From the word “do not apologize for it had to wait 10 years,” which came out of the mouth of Myles Kennedy at the start of the show in Japan. The band started in 2004. The latter was released in Japan are the Fortress, 4 September 2013 which completes the album.

Opener show is Addicted to Pain, show running more than 100 minutes, including the encore 3 songs, a total of 18 songs played which come from 4 albums so far, but it’s all gone write Yuichi Masuda of Japan.

1.Addicted to Pain

White Knuckles

Come to Life

Before Tomorrow Comes

Cry of Achilles

Ghost of Days Gone By

Ties That Bind

Waters Rising

Broken Wings

Metalingus

Blackbird

Watch Over You

One Day Remains

Isolation

Open Your Eeys

-ENCORE-

16.Slip to the Void

17.Farther Than the Sun

18. Rise Today

Brian Marshall memegang bendera Fan Page Alter Bridge terbesar di Jepang

Brian Marshal holding the biggest AB/Slash Japanese’s Twitter Fan Page

While Alter Bridge brought the next day following setlist, photos courtesy of our friends Fanpage Twitter, @Myles_ABfanJPN.

performa Alter Bridge di Tokyo

Alter Bridge rocked Osaka. Foto by Kokei

The AB setlist in Tokyo, Thanks to @Myles_ABfanJPN

ALTER BRIDGE DI BILLBOARD STUDIO: Update and performance

Continued from last week on AB Weekly feature about the trip Myles Kennedy and Mark Tremonti to do promo in the area of ​​New York City, United States. Billboard.com site has to featured the results of the trip on the website, as well photo session and where you can watch videos on line Rise Today, Addicted to Pain sung in duet. Myles Kennedy even got a special request to bring the Watch Over You from the album Blackbird. All songs performed acoustically and exclusively on the Billboard studio.

Myles and Mark sit parallel, talk about Fortress. Mark opened the conversation with “we just had a 10th year anniversary on the January 2nd” and the two exchange the greeting “happy anniversary” to the starting Myles.

Mark dan Myles tampil secara akustik di Billboard studio NYC, US Foto: Kate Glcksberg/Billboard

Alter Bridge – Mark and Myles do acoustically AB’s on Billboard studio NYC, US Photo: Kate Glcksberg/Billboard

Myles, Watch Over You, Acoustic di Billboard Studio. Foto: Kate Glcksberg/Billboard

Alter Bridge – Myles, Watch Over You, Acoustic on Billboard Studio.
Photo: Kate Glcksberg/Billboard

Myles and Mark spoke to Billboard:

“The band sounds has evolved a lot in the last 10 years. We’ve taken more and more risks with each record. I think with the first record we..I acknowledge within 4 months to be in the band some like that?!. And then on Blackbird, we spent a lot of time on thtat record and really.. I think that’s one we started really fun on the Alter Bridge’s sound, _ and then as it used goin on we just try to push the envelope more and more.. and and keep ourself exiceted and keep ourself challenged.. by Fortress we really really started to take significant risks from a musical standpoint, arrangement standpoint…”

“Fortress was a record we didin’t allow ourself to/the luxury of over-thinking, the idea is just letting it flow, kinda of that stream consciousness,not to overthinking, not to beat it down and get the ideas to point what stale/steil. It really can be effective if you just let it happen and don’t force it. Umm that is not always an easy procces.. cau.. cause it perfectionist personally I turn to..just like once in a while that little guy start to turpin wing it just got to say **_____ Mark Tremonti Continue: Sounds what/one naturally and just let it happen.” Myles Kennedy

Mark added:

“With fortress I felt like…our hands weren’t tied anymore, we.. we could just..no longer worry about like the 3 minutes songs. We got to run on the same page with our producer, Michael Baskette, we are learn to create something different not have arrangement sound, layout the same as our other album having kept people guessing is to what we’re gonna do next and…I think going to the next records will do the same thing, ya we all tryin’, keep.. you know, surprising people and not doing what we do in the path” Mark Tremonti

Myles and Mark’s trip is a response from Alter Bridge over the Impact of the release of the album Fortress in America that seem to re-felt, was felt, and that will certainly continue to feel good that through there rock radio station airplay and interviews, television talk shows, which are all in order backup first single Addicted to Pain this weekend for example has risen from # 29 to # 22 on Biillboard Rock Airplay Chart, and this is basically a summary of the results of  Addicted to Pain of the whole station there to support the album Fortress.

Alter Bridge’s special acoustic performance at the Billboard studio: Addicted to Pain’s first single from the album Fortress

http://www.facebook.com/alterbridge said “It’s Myles turn!” when posted a photos from this performance last week

HAPPY BIRTHDAY SCOTT PHILLIPS!

Scott Phillips, rocked the sold out Live at Wembley, 2011

Scott Phillips, rocked the sold out Live at Wembley, 2011

Happy birthday to Scott Phillips! Born February 22, 1973 and to celebrate the 41st birthday of Australia’s network of Alter Bridge 2014 Australian Tour! Fans in Indonesia Wishing all the best to you!

Mark Tremonti and Scott Phillips formed Alter Bridge in 2004 after the cooling of their relationship with the Creed singer (Creed has reconciled and reunited for the album and tour). The new band at that line-up is equipped with the answered of bassist Brian Marshall and former front man of The Mayfield Four, Myles Kennedy which is now also singing on the tour and the recording of the first 2 solo album of Slash.

According to Mark Tremonti, Scott Phillips is a guitarist at the time doing band on school long ago and already friends for a long time, chronologically speaking at the time students loves to route every personnel part – change playback position, but Mark still trying to survive on a guitar. And when Scott Phillips and others enjoy smoking in another room, Mark plays one song Living Colour which is one of the favorite band of Scott Phillips and make it stunned then and until now last in the drum position.

Scott Phillips on alterbridge.com :

INFLUENCES

John Bonham (Led Zeppelin)

Matt Cameron (Soundgarden, Pearl Jam)

Will Calhoun (Living Colour)

GEAR

Premiere drums

Zildjian cymbals

Evans heads

Gibraltar hardware

Vic Firth sticks

TOP 5 ALBUMS

Living Colour – Time’s Up

Led Zeppelin IV

Pink Floyd – The Wall

Soundgarden – Superunknown

Tool – Aenema

Scott Phillips is also an artist who bonded with world drums manufacturers, zildjian.com Scott Phillips says:

“When I started playing drums, I took all of my favorite albums, found the cymbal sounds that I loved, looked at what they played, and 100% of them used Zildjian…that’s all I needed!”

On this 41 th anniversary, as generally people nearby who gave the greeting on the day of our anniversary, Scott Phillips also received a greeting from people around him, from Twitter in particular:

@MarkTremonti tweeting “Big happy birthday to ‘The Time Machine’ Scott Phillips!!”

Old friend Scott Stapp from Creed also wrote via Twitter “Happy birthday @Scott_Phillips 41 yrs young brother! #HappyBirthdayFlip”

ALTER BRIDGE ON SOUNDWAVE FESTIVAL 2014 (BRISBANE, AUSTRALIA) : The Opener

After the report from Japan earlier, we summarize the trip Alter Bridge in Australia. Alter Bridge show opening there is a stage at Soundwave Fest at Brisbane. Alter Bridge is a band that is committed to performs their schedule there, given the biggest annual rock festival in Australia’s, have little issued with the bands who cancel their schedules, those all are associated with an local committee.

Names like Newsted, the band founded by Jason Newsted ex Metallica canceled  the show, when Newsted was asked long ago as a replacement for the first Megadeth absent. Additionally Whitecapel, Stone Temple Pilots, and Sevendust is the name which is also the name backwards.

Alter Bridge memberi salute kepada penonton di Soundwave hari pertama di Brisbane, Australia

Alter Bridge salute the fans and crowds on Soundwave Festival,Brisbane, Australia

However, Soundwave 2014 remain attractive, there is Alice in Chains and Alter Bridge example. Back in the first schedule of appearances Alter Bridge at Soundwave gig, held at the RNA Showgrounds, Brisbane, Australia, Alter Bridge reportedly brought the 8 songs there, Addicted to Pain, White Knuckles, Come to Life, Cry of Achilles, Metalingus, Ghost of Days Gone by, Blackbird and Rise Today.

The following schedule of Alter Bridge at Soundwave Festival 2014, where AB will play in Melbourne February 28, March 1 followed Adelaide, and Perth on March 3.

left

UPDATE AB X: All Prepared

“Long week of packing the @alterbridge “X” Box Set posters and prepping for shipping. First round all done and on their way to the fans!”

Tweet from The City Drive. One part of the most extra work in creating a collection of the preparation of the album’s 10th anniversary, Alter Bridge X. In the last week week we cite a lot of information from Daniel Catullo, the man who led this project for AB X and his colleagues from the group entertaintment, TCD.

packing takes time during the week, where Alter Bridge X is already complete with content of posters signed by the members of Alter Bridge, to then be immediately on Shipping, and the first transport is in the journey towards the home buyer, the fans Alter Bridge fortunate can afford to buy this limited edition album (3000 units), which is classified as slightly expensive IDR 3 million. Is there any AB fans in Indonesia who bought this album? Then you are fan number 1 in Indonesia!

SLASH: Studio Update Bass and Drum Being Recorded

AB Nation, is still in the 3rd edition feature! Updates from the Slash solo album is preparing to the 3rd album which so far still untitle. Slash featuring Myles Kennedy and The Conspirators will be back with fresh material, the producer Elvis Baskette who assisted  Alter Bridge productions since Blackbird, which so far has been entered into the recording phase.

Myles Kennedy told Dave Basner on VH1 Radio Network:

“It’s good! It’s very rock. It’s very rocking. I think it’s more up-tempo than the last record was, and [Slash has] got some really great riffs on this record. Killer stuff.”

Myles is being concentrated on a world tour with Alter Bridge (Japan, Australia, Singapore and Indonesia) said that the drums for the album was recorded and slash Slash got him posted via text messages everyday about songs that have been completed and which are being worked on.

Bassist Slash, Todd Kerns wrote on his blog:

“I have to admit that, conceptually, I felt that ‘Apocalyptic Love’ would be a tough act to follow, but I can say with all the confidence in the world that we are more than armed and ready.”

Former member of Guns N ‘Roses and Velvet Revolver is when starting a solo career in 2010 and invite a lot of singers on each song, before then deciding to cooperate with Myles Kennedy for touring and recording over the agreement with Alter Bridge, the band is fronted by Myles on vocals.

Slash spoke to Pulse Of radio about his relation with Myles:

“We work really well together, I never really thought about how that’s progressing. It’s real natural. So it’s like any kind of sort of close relationship, where I think we established it really, really early on and now we’re just sort of doing our thing, you know. Yeah, I don’t know what else to say — it’s just a really cool kind of synergy that we’ve got.”

Source “Slash”: Blabermouth.net

Fajar Siddiq for AlterBridgeINA

Indonesia Alter Bridge and Fams Weekly!

Edisi 3 Pekan ke 8 2014 : INDONESIA ALTER BRIDGE and FAMS WEEKLY

REPORT DARI JEPANG

Kunjungan pertama ke Jepang setelah penantian panjang. Tidak, kata – kata long awaited tidaklah cukup. 18 Februari, live di Jepang adalah sejarah baru bagi Alter Bridge, diwujudkan di Tokyo Ebisu Liquid Room. Bukan hanya udara panas, yang berasal dari ekspresi para orang yang berada didepan panggung, itu semua membuktikan semuanya menginginkan datangnya hari ini. Dari kata “do not apologize for it had to wait 10 years,” yang keluar dari mulut Myles Kennedy pada awal show di Jepang. Band ini memulainya tahun 2004. Yang terakhir dirilis di Jepang adalah Fortress, September 2013 yang melengkapi 4 album.

Pembuka show adalah Addicted to Pain, show yang lebih dari 100 menit, termasuk encore 3 lagu, total 18 lagu yang dimainkan yang mana berasal dari 4 album sejauh ini, namun itu semua berlalu tulis Yuichi Masuda dari Jepang.

1.Addicted to Pain

White Knuckles

Come to Life

Before Tomorrow Comes

Cry of Achilles

Ghost of Days Gone By

Ties That Bind

Waters Rising

Broken Wings

Metalingus

Blackbird

Watch Over You

One Day Remains

Isolation

15.Open Your Eeys

-ENCORE-

Slip to the Void

Farther Than the Sun

18. Rise Today

Brian Marshall memegang bendera Fan Page Alter Bridge terbesar di Jepang

Brian Marshall memegang bendera Fan Page Alter Bridge terbesar di Jepang

Sementara keesokan harinya Alter Bridge membawakan setlist sebagai berikut, foto courtesy teman Twitter FanPage kami, @Myles_ABfanJPN.

performa Alter Bridge di Tokyo

performa Alter Bridge di Osaka. Foto oleh Kokei

setlist AB di Tokyo, Thanks to @Myles_ABfanJPN

ALTER BRIDGE DI BILLBOARD STUDIO: Update and performance

Lanjutan dari pekan lalu pada feature AB Weekly tentang perjalanan Myles Kennedy dan Mark Tremonti untuk melakukan promo di kawasan New York City, Amerika serikat. Situs Billboard.com telah memuat hasil perjalanan tersebut, dimana kamu dapat menyaksikan secara on line video Rise Today, Addicted to pain dibawakan secara duet. Myles Kennedy bahkan sampai mendapat request spesial untuk membawakan Watch Over You dari album Blackbird. Semua lagu dibawakan secara akustik dan ekslusif di Billboard studio.

Myles dan Mark duduk sejajar, membicarakan Fortress. Mark membuka percakapan dengan “we just had a 10th year anniversary on the January 2nd” dan keduanya saling memberi ucapan “happy anniversary” dimulai dari Myles untuk mereka.

Mark dan Myles tampil secara akustik di Billboard studio NYC, US Foto: Kate Glcksberg/Billboard

Alter Bridge – Mark dan Myles tampil secara akustik di Billboard studio NYC, US Foto: Kate Glcksberg/Billboard

Myles, Watch Over You, Acoustic di Billboard Studio. Foto: Kate Glcksberg/Billboard

Alter Bridge – Myles, Watch Over You, Acoustic di Billboard Studio.
Foto: Kate Glcksberg/Billboard

Myles dan Mark berbicara kepada Billboard:

“The band sounds has evolved a lot in the last 10 years. We’ve taken more and more risks with each record. I think with the first record we..I acknowledge within 4 months to be in the band some like that?!. And then on Blackbird, we spent a lot of time on thtat record and really.. I think that’s one we started really fun on the Alter Bridge’s sound, _ and then as it used goin on we just try to push the envelope more and more.. and and keep ourself exiceted and keep ourself challenged.. by Fortress we really really started to take significant risks from a musical standpoint, arrangement standpoint…”

“Fortress was a record we didin’t allow ourself to/the luxury of over-thinking, the idea is just letting it flow, kinda of that stream consciousness,not to overthinking, not to beat it down and get the ideas to point what stale/steil. It really can be effective if you just let it happen and don’t force it. Umm that is not always an easy procces.. cau.. cause it perfectionist personally I turn to..just like once in a while that little guy start to turpin wing it just got to say **_____ Mark Tremonti Continue: Sounds what/one naturally and just let it happen” Myles Kennedy

Mark menambahkan:

“With fortress I felt like…our hands weren’t tied anymore, we.. we could just..no longer worry about like the 3 minutes songs. We got to run on the same page with our producer, Michael Baskette, we are learn to create something different not have arrangement sound, layout the same as our other album having kept people guessing is to what we’re gonna do next and…I think going to the next records will do the same thing, ya we all tryin’, keep.. you know, surprising people and not doing what we do in the path” Mark Tremonti

Perjalanan Myles dan Mark ini merupakan respon dari Alter Bridge atas Impact dari perilisan album Fortress di Amerika yang sepertinya kembali terasa, sedang terasa, dan yang pasti akan terus terasa baik itu melalui stasiun radio rock disana airplay dan interview, program talkshow televisi, yang semuanya guna membackup first single Addicted to Pain yang pada pekan ini misal telah naik dari #29 ke #22 pada Biillboard Rock Airplay Chart, dan pada dasarnya ini adalah hasil rangkuman pemutaran Addicted to Pain dari seluruh stasiun disana untuk mendukung album Fortress.

Performa akustik spesial Alter Bridge di Billboard studio: Addicted to Pain single pertama dari album Fortress

http://www.facebook.com/alterbridge ketika memuat foto dari performance ini pekan lalu mengatakan: It Myles turn!

HAPPY BIRTHDAY SCOTT PHILLIPS!

Scott Phillips, rocked the sold out Live at Wembley, 2011

Scott Phillips, rocked the sold out Live at Wembley, 2011

Selamat ulang tahun Scott Phillips! Lahir 22 Februari 1973 dan merayakan ultah ke 41 di Australia dalam rangkaian 2014 Alter Bridge Australian Tour! Fans di Indonesia wishing all the best!

Mark dan Scott Phillips membentuk Alter Bridge tahun 2004 setelah mendinginnya hubungan mereka dengan vokalis Creed (Creed sendiri telah berdamai dan kembali reuni untuk album dan tur). Band baru ini pada saat itu dilengkapi line-up nya dengan bergabungnya bassist Brian Marshall dan mantan front man The Mayfield Four, Myles Kennedy yang mana sekarang juga bernyanyi pada tur dan rekaman dari 2 solo album pertama Slash.

Menurut Mark Tremonti, Scott Phillips adalah pemain gitar pada masa ngeband sekolahan dulu dan sudah berteman lama, kronologis umumnya di masa sekolahan tiap personil suka berganti – ganti posisi main, namun Mark tetap berusaha bertahan di posisi gitar. Dan ketika Scott Phillips dan lainnya asik merokok di ruangan lain, Mark memainkan salah satu lagu Living Colour yang mana merupakan salah satu band favorit Scott Phillips dan membuatnya tercengang saat itu dan hingga sekarang bertahan pada posisi drum.

Seperti inilah Scott Phillips yang terlihat di alterbridge.com :

INFLUENCES

John Bonham (Led Zeppelin)

Matt Cameron (Soundgarden, Pearl Jam)

Will Calhoun (Living Colour)

GEAR

Premiere drums

Zildjian cymbals

Evans heads

Gibraltar hardware

Vic Firth sticks

TOP 5 ALBUMS

Living Colour – Time’s Up

Led Zeppelin IV

Pink Floyd – The Wall

Soundgarden – Superunknown

Tool – Aenema

Scott Phillips juga merupakan artist yang terikat bersama produsen drum dunia, pada halaman zildjian.com/Artists/P/Scott-Phillips tertulis:

“When I started playing drums, I took all of my favorite albums, found the cymbal sounds that I loved, looked at what they played, and 100% of them used Zildjian…that’s all I needed!”

Pada ulang tahun ke 41 ini, seperti umumnya orang terdekat yang memberi ucapan di hari ulang tahun kita, Scott Phillips juga mendapat ucapan dari orang – orang sekitar, dari Twitter khususnya :

@MarkTremonti menulis “Big happy birthday to ‘The Time Machine’ Scott Phillips!!”

Teman lamanya Scott Stapp/Creed juga menulis lewat Twitter “Happy birthday @Scott_Phillips 41 yrs young brother! #HappyBirthdayFlip”

ALTER BRIDGE DI SOUNDWAVE FESTIVAL 2014 (BRISBANE, AUSTRALIA) : Show Pertama

Setelah report dari Jepang tadi, kita merangkumkan perjalanan Alter Bridge di Australia. Show pembuka Alter Bridge disana adalah panggung Soundwave di kota Brisbane. Alter Bridge adalah salah satu band yang komit untuk tidak membatalkan skedul mereka disana, mengingat festival rock tahunan terbesar di Australia ini sedikit berissue kan band – band yang membatalkan jadwal mereka yang semuanya berhubungan dengan ke-panitia-an setempat.

Nama seperti Newsted, band garapan Jason Newsted ex Metallica ini batal tampil, padahal Newsted didaulat jauh hari sebagai pengganti Megadeth yang duluan absen. Selain itu Whitecapel, Stone Temple Pilots, dan Sevendust adalah nama nama yang juga mundur.

Alter Bridge memberi salute kepada penonton di Soundwave hari pertama di Brisbane, Australia

Alter Bridge memberi salute kepada penonton di Soundwave Festival hari pertama di Brisbane, Australia

Bagaimanapun, Soundwave 2014 tetap menarik, ada Alice in Chains misal dan Alter Bridge. Kembali pada jadwal pertama dari penampilan Alter Bridge di pentas Soundwave, bertempat di RNA Showgrounds, Brisbane, Australia, Alter Bridge kabarnya membawakan 8 lagu disana, Addicted to Pain, White Knuckles, Come to Life, Cry of Achilles, Metalingus, Ghost of Days Gone By, Blackbird dan Rise Today.

Berikut jadwal Alter Bridge di Soundwave Festival 2014, dimana AB akan main di Melbourne 28 Februari, dilanjutkan Adelaide 1 Maret, dan Perth pada 3 Maret.

left

UPDATE AB X: Semua Dikemas

“Long week of packing the @alterbridge “X” Box Set posters and prepping for shipping. First round all done and on their way to the fans!” tweet dari The City Drive. Salah satu bagian yang paling ekstra bekerja dalam mewujudkan persiapan dari Album collection dari ulang tahun ke 10 Alter Bridge ini. Pada pekan pekan lalu kita banyak mengutip informasi dari Daniel Catullo, orang yang memimpin project AB X ini bersama rekan rekannya dari grup entertaintment, TCD.

Pempacking-an menyita waktu selama seminggu, dimana Alter Bridge X ini sudah lengkap kontennya dengan poster yang di tanda tangani oleh member Alter Bridge, untuk kemudian akan segera di Shipping, dan angkutan pertama sedang dalam perjalan menuju kerumah para pemesan, para fans Alter Bridge yang beruntung mampu membeli album limited edition ini (3000 unit), yang tergolong sedikit mahal 3 jutaan rupiah. Adakah fans AB di Indonesia yang beli album ini? Maka kamu adalah fan nomor 1 di Indonesia!

SLASH: Studio Update Bass Dan Drum Mulai Direkam

AB Nation, masih dalam feature edisi ke 3! Update dari Slash yang sedang mempersiapkan album solonya yang ke 3 yang sejauh ini belum ketahuan nama albumnya. Slash featuring Myles Kennedy and The Conspirators akan kembali dengan materi fresh, Elvis Baskette produsernya Alter Bridge membantu produksinya, yang sejauh ini telah masuk ke fase rekaman.

Myles Kennedy mengatakan kepada Dave Basner di VH1 Radio Network:

“It’s good! It’s very rock. It’s very rocking. I think it’s more up-tempo than the last record was, and [Slash has] got some really great riffs on this record. Killer stuff.”

Myles yang sedang konsen pada tour dunia bersama Alter Bridge (Jepang, Australia, Singapura dan Indonesia) mengatakan bahwa drum untuk album Slash mulai direkam dan slash mengabarinya lewat pesan setiap hari tentang update lagu yang telah diselesaikan dan yang mana sedang dikerjakan.

Bassist Slash, Todd Kerns menulis di blognya:

“I have to admit that, conceptually, I felt that ‘Apocalyptic Love’ would be a tough act to follow, but I can say with all the confidence in the world that we are more than armed and ready.”

Mantan personil Guns N’ Roses dan Velvet Revolver ini ketika memulai solo karir 2010 lalu mengundang banyak penyanyi pada tiap lagunya, sebelum kemudian memutuskan bekerja sama dengan Myles Kennedy untuk touring dan rekaman atas kesepakatan bersama Alter Bridge, band yang digawangi Myles pada vocal.

Slash berbicara pada Pulse Of radio tentang hubungannya dengan Myles:

“We work really well together, I never really thought about how that’s progressing. It’s real natural. So it’s like any kind of sort of close relationship, where I think we established it really, really early on and now we’re just sort of doing our thing, you know. Yeah, I don’t know what else to say — it’s just a really cool kind of synergy that we’ve got.”

Sumber “Slash”: Blabermouth.net

Fajar Siddiq for AlterBridgeINA

FEATURE ARTIKEL – Myles Kennedy Belajar Banyak Tentang Budaya Asing

“Bermain di Jakarta atau Filipina Anda belajar banyak tentang budaya yang berbeda” kata Myles Kennedy

ALTER-620x400
"Myles berbicara tentang konser rock pertama dalam hidupnya  setelah mendapat izin orang tua, Stevie Wonder, kisah tournya ditempat menggilakan, tattoo yang terinspirasi dari Jepang, dan selalu bersyukur, menghargai budaya, serta tekad menyala membawa Alter Bridge keseluruh penjuru dunia"
Interview originally writen by Vanessa Morgan/Inked Australia
Photo Myles Kennedy: Inked Australia
Alih Bahasa, Fajar Siddiq/Alter Bridge Indonesia
————————————–

–  “Dia bermain gitar dengan banyak musisi idola dan panutan dalam bermusik, tapi ketika Myles Kennedy menemukan suaranya sendiri, itu keluar dengan keras dan cepat. Menjumpai salah satu dari orang-orang terbaik dalam dunia rock ‘n’ roll.” –

Inked : Jadi, kesan pertama sering menjadikan anda suka pada sebuah band, tapi kesan pertama saya adalah tak satu pun dari diri Anda terkesan sebagai seorang penyanyi maupun gitaris. Saya belajar siapa Anda ketika salah satu teman saya ingin melompat pagar penghalang Soundwave festival untuk bertemu dengan Anda ketika Anda tampil dengan Slash …

Myles: Mudah-mudahan dia tidak ingin menyakiti saya.

[ Tertawa ] Tidak , sepertinya kamu sedikit berbau simbol seks: Oh wow! Aku tidak tahu itu. Sekarang aku menjadi malu.

Anda tidak menyadarinya? Apakah Ibuku menghubungi Anda dan meminta Anda untuk mengatakan itu?

Tidak, tapi aku dapat memastikan hal itu dengannya nanti [tertawa]. Pengenalan kedua saya dengan anda adalah ketika anda bermain satu rangkaian performa akustik bersama Slash. Setelah mendengar Anda menyanyikan “Civil War” Aku ingat menggoogling Anda karena suara anda yang menakjubkan, tetapi aneh sekali menyukai suara anda ketika Anda sudah sekian lama menjadi gitaris utama dalam sebagian besar kehidupan Anda. Apakah menyanyi itu datang secara alami? Itu benar datang secara alami pada satu titik, tapi ada beberapa hal dimana saya pasti harus bekerja dan mengembangkannya. Hal ini sangatlah aneh bagaimana kehidupan telah berubah, karena saya mulai berkarir sebagai pemain gitar.

Pada dasarnya aku cukup pemalu, sehingga sejak memulai aku tidak punya niat berdiri di depan mikrofon. Aku hanya ingin berdiri dibelakang dan bermain gitar saja, tapi saya tinggal di sebuah kota kecil, dan ketika saya mulai menulis lagu saya sulit menemukan seorang penyanyi. Jadi pada dasarnya saya harus menyanyikan lagu-lagu saya itu sendiri dan menghabiskan banyak waktu untuk berusaha mengembangkan dan memperkuat suara saya. Dan belajar bagaimana menggunakannya. Ini adalah hal yang masih terus berlangsung, maksudku, aku masih merasa seperti saya harus banyak belajar dan mudah-mudahan saja saya akan dapat mengembangkannya lagi…

Salah satu hal yang aneh bagi saya saya terhadap Alter Bridge adalah bahwa kalian dikenal sebagai band tour yang “berlebihan”, apa itu berlebihan bagi Anda? Saya tidak berpikir Alter Bridge berlebihan sebagaimana band tertentu di luar sana, tapi kita pasti mencoba untuk membawa-Alter Bridge- keluar ke jalan sebanyak mungkin karena dengan jenis musik yang kita usung Anda tidak dapat mengandalkan radio atau TV (untuk Airplay), itu bukanlah genrenya. Anda dibutuhkan untuk berada diluar sana kedalam parit dan dan melakukan itu kepada orang-orang dan jadi itu mungkin adalah darimana itu semua berasal.

Apakah tur sesuatu kegiatan yang selalu terbayangkan? Ketika masih remaja saya sebenarnya memimpikan untuk dapat keluar berkeliling/tur. Saya tentunya tidak dapat menggambarkan meskipun itu akan menjadi umum seperti yang terjadi [tertawa]. Tapi itu tentunya adalah bagian dari bisnis dan ada kalanya orang yang tidak dapat menikmatinya. Maksudku ada bagian tertentu yang sedikit lebih menantang dari lainnya, tetapi ketika Anda sedang berdiri di atas panggung di depan orang-orang yang menyukai apa yang Anda lakukan dan adapula interaksi dengan orang banyak, disana tidak banyak hal lain yang saya dapatkan sebanyak yang saya dapatkan itu, itu perasaan alami yang tinggi. Anda kecanduan akan itu!

Aku tidak pernah mengerti ada musisi yang mengatakan mereka membenci touring, tentunya itu adalah garansi dari bagian pekerjaan? TEPAT! Aku tidak mengerti! Jika Anda datang kedalam bisnis ini dan jika Anda tidak suka bepergian, Anda dapat mempertimbangkan bahwa jangan melakukan hal ini. Anda mungkin ingin menjadi seorang guru musik, tetapi jika Anda ingin membuat album rekaman maka tentunya akan ikut bersama dengan itu, bahwa Anda akan harus melakukan tur untuk mendukung itu.

ALTER3-620x400

ALTER2-620x400

Anda bepergian dengan banyak band di tempat-tempat menggilakan, saya yakin ada beberapa cerita dengan pengalaman-pengalaman perjalanan itu… Tentunya dari tempat-tempat tertentu di belahan dunia. Bermain di Jakarta atau Filipina Anda belajar banyak tentang budaya yang berbeda. Kami berada di Afrika Selatan dan saya belajar banyak akan banyak hal yang mana aku tidak tahu dan tidak mendengar itu di Amerika, jadi ini merupakan pengalaman dengan mata kepala secara langsung kemanapun Anda pergi. Terutama jika Anda sendiri belum pernah kesana sebelumnya….

Satu hal yang Anda lihat adalah adat yang berbeda, seperti beberapa tempat misalnya yang mana akan akan mengajarkan anda agar jangan melepaskan pakaian Anda [tertawa]. Ya, itu benar. Dan di lain tempat anda belajar untuk tidak mengatakan –umpatan-, anda belajar menghormati budaya setempat. Rock ‘n’ roll adalah benar tentang memberontak, tapi itu bukan cara terbaik untuk berakhir di penjara dalam melakukan rock ‘n’ roll itu sendiri… maka jangan melanggar hukum!

Jadi apa konser yang pertama Anda tonton, kami berharap jawaban itu memalukan… Konser rock ‘ n ‘ roll pertama saya adalah Sammy Hagar pada tahun 1985. Akhirnya aku melewati batas pintu dan para orang tua saya begini “setelah kamu sampai ke usia tertentu kita akan membiarkan kamu pergi ke konser”, jadi setelah saya menginjak usia ini mereka menganggap seperti “okay, konser berikut yang digelar di kota kamu kami beri izin”, sehingga Sammy (Hagar) adalah yang berikutnya dan dia hebat! Dia adalah frontman yang luar biasa dan membuat kami semua geram akannya. Itu sangat menyenangkan.

Apakah pendekatan Anda dalam membuat album selalu sama dengan Alter Bridge? Saya rasa akan umum… apa kata yang saya inginkan, saya kira formula dari prosesnya telah berkembang dari waktu ke waktu. Kami lebih menyatu dan lebih saling terbuka untuk mencoba hal-hal baru dan juga menjaga diri kita sendiri, dan apinya, menyala.  Meski melakukan progresi berulang-ulang dan memecahkan syair di sini, kita tetap berusaha merubah ke wilayah yang berbeda dalam bermusik dan mencoba menjaga itu untuk tetap menarik.

Kami telah melakukan hal itu beberapa waktu lalu lalu dan lalu menemukan fans kami benar-benar terbawa ke arah itu, dan dengan album ini – Fortress – kami melakukan lebih banyak dari yang telah kami coba untuk melanggar aturan dan menggiring orang-orang keperjalanan yang mendentum.

Saya pernah membaca bahwa album baru “Fortress” memakan total tiga tahun untuk membuatnya. Apakah ada momen ajaib disana dalam pembuatan album itu dimana Anda hanya tahu kalau Anda akan melakukannya dengan benar?  Ini sangatlah aneh karena kami semua melakukan berbagai proyek lainnya, Mark (Tremonti) siap dengan perlengkapannya – debut solo album- dan saya bermain dengan Slash & the Conspirators, kami menulis semua tahun lalu secara terpisah, namun album yang dihasilkan sebenarnya menyatu dengan cepat.

Fortress, 2013
Roadrunner Records

Kami pada dasarnya menyusun itu semua sebagai sebuah band dalam waktu di bawah tiga minggu. Yang mana terkesan cukup aneh bagi kami kami karena di masa lalu kita (Alter Bridge) sudah pasti kalau rekaman itu butuh lebih banyak waktu, tapi diluar hal itu semua, itu membantu kami membuat rekaman menajadi sungguh spontan, yang mana menyenangkan. Hingga saat ini, itu adalah pertanyaan yang bagus.

Yang aku dapat bilang pengerjaan album ini yang mana menjadi, Fortress‘, adalah benar-benar keren. Ada banyak saat-saat dimana kami pikir ini akan menjadi besar. ‘Calm the Fire‘ adalah sangat menyenangkan, kita pasti tahu dengan ‘Addicted to Pain‘ bahwa yang mana mungkin akan menjadi single kedepannya – dan telah dirilis sebagai 1st Single-, dan bahwa kita punya ‘segudang peluru ditangan’ katakanlah seperti itu.

Tidak selalu mudah untuk menjaga momentum, dan seperti  semua orang orang lain, Anda telah melewati masa sulit dan perjuangan, bagaimana Anda menjaga ini semua tetap positif ? Hal utama yang perlu untuk diingat adalah untuk bersyukur, karena jika Anda melihat ini sebagai kerja keras dan Celakalah aku, aku begitu jauh dari rumah’, itu tidak akan membantu dan kenyataannya adalah bahwa saya harus bermain musik! Betapa sulitnya! Saya mencoba untuk melihat hal itu sebagai suatu kesempatan dan menyelamatkan itu.

Saya sudah mundur dari yang namanya berpesta/hura-hura seiring tahun yang berlalu dan saya memastikan mesin masih menyala dengan baik. Secara keseluruhan itu adalah tentang keseimbangan dan untuk mengingat bahwa ini adalah kesempatan, ini bukan sesuatu yang saya harus takuti seperti dalam kurungan imajinasi.

Ini pertanyaan Hidup atau mati, apakah ada orang yang akan sangat Anda senangi untuk dapat bekerja sama? Stevie Wonder! Ada banyak orang lainnya. Aku harus bermain dengan Idolaku dan pahlawan-musik- saya, tapi dia-Stevie- adalah nomor satu dari sekian banyak.

Dan dari tato yang telah Anda koleksi ini… Aku punya beberapa tato yang sedikit terlambat dalam hidup, Saya rasa ketika Saya berusia 29, atau 30 Tahun, dan saya dapatkan tato naga ini dilengan Saya. ALTER3-620x400 cAku memakai –motif naga-ini karena ketika Saya masih kecil Saya punya mainan yang saya bawa pulang dari Jepang yang saya sukai namun mainnya hilang. Saya sedih sekali, lalu saya mengakhiri – kesedihan-nya dengan tato dilengan ini, dan kemudian saya terlihat seperti ikan koi marah hingga kisaran satu tahun kedepan. Dan itu sebenarnya adalah periode cukup aneh dalam hidup saya, karena saya akan melalui banyak rintangan dengan hal tertentu, dan seorang mengatakan ada seorang legenda yang mana jika ikan koi ini menyeberangi sungai ini yang mana mereka akan berubah menjadi naga, dan itu adalah representasi kekuatan, kekuatan yang tekun, dan saya sangat menyukai hal itu. Jadi dalam satu sisi ini akan mengingatkan saya untuk tetap kuat dan tekun.

Saya tidak banyak menyelesaikan pekerjaan sejak itu, tetapi pada suatu hari saya hendak menyelesaikan lebih banyak dari yang dapat diselesaikan. Hanya saja aku belum memutuskan, jadi jika Anda memiliki ide kamu beritahukan saya.

[Tertawa] Saya bisa menunjukkan Anda ke berbagai arah… Memampang mereka semua dikemudian hari apakah ada rasa perspektif yang berbeda daripada mereka yang dengan bergegasnya  dan memampang itu secara penuh? Apakah ini sesuatu dari Anda? Saya pikir dikatakan bahwa aku orang yang sangat berhati-hati. Saya tidak terburu-buru dalam satu hal dan aku condong kepada yang overthink. Dari itu semua, jika kamu akan menempatkan sesuatu secara permanen pada tubuh kamu maka kamu akan saangaaat sangat menyuikainya dan semoga itu bermakna bagi kamu. Begitu  katakanlah, ketika saya melihat anak muda dengan tato di permukaan tubuhnya saua masih berfikir itu keren sekali! [tertawa] Namun hanya saja saya belumlah lagi sejauh itu, dan masih ada waktu untuk itu.

Apa selanjutnya? Kami mulai perjalan Eropa kami pada pertengahan Oktober sampai November dan kemudian kita akan mulai merencanakan rute kami untuk tahun depan (2014 ini). Sekarang adalah saat dimana pekerjaan benar-benar dimulai dan kami membawa musik (kami) ke setiap  penjuru dunia.

Originally By Vanessa Morgan on http://www.inkedaustralia.com/

Feature Issue 22 : IN DETAIL Alter Bridge: Myles Kennedy

Australian Magazine

Re-write to Indonesian language by Fajar Siddiq in manner spread the word for www.alterbridgeindonesia.wordporess.com

Contents: @MylesKennedy , @alterbridge

Indonesian Alter Bridge Fan Page Site

January,2014

Reaksi Pertama: ALTER BRIDGE – “FORTRESS”

REAKSI PERTAMA : ALTER BRIDGE – “FORTRESS”

Alter_Bridge_-_Fortress_album_cover

Sumber http://www.musicdirect.com/

Bagi yang belum mengenal jauh kedalam AB Nation, Alter Bridge adalah yang paling sukses perjalanannya sampai sekarang dengan album masterpiece mereka yang rilis tahun 2010 lalu AB III, mencapai puncak dengan pertunjukan Sold Out di Wembley Arena, Inggris. Agar kita tidak lupa, mereka bahkan menjadikan venue seperti House of Blues di West Hollywood menjadi Sold Out. Los Angeles tidak dapat lagi menjadi tempat anti rock dalam waktu belakangan ini, dan itulah bagaimana betapa on firenya Alter Bridge. Semangat yang mana tidak juga berkurang pada album Fortress. Faktanya, ini menyala lebih terang dari sebelumnya.

Fortress disebut sebut hadir secara sederhana dengan pengaruh dari petikan jemari yang sangat marah dalam lagu “Cry of Achilles” yang mana terbungkus secara cepat kedalam sebuah modern trash yang megah. Ini adalah puncak dari irama dan pembakar riff kemarahan alur yang kasar dari beberapa permainan yang paling impresif yang akan kamu dengar sepanjang tahun. Mencapai durasi enam menit lebih, jelas mendirikan sebuah kastil daripada sebuah Benteng dilihat dari luar gerbangnya.

First single “Addicted to Pain” terbentuk dari sebuah refrain seukuran stadium kedalam gergaji tajam yang menyala dengan solonya- salah satu yang terbaik dalam permainan/album ini. Kennedy dan Tremonti berdiri layaknya duo yang sangat hebat. Dari orang yang pernah membangun jangkauan yang sangat besar dan karya 6 senarnya yang tanpa cela yang menjadi logam kekuasaan Mark Tremonti, ini adalah dream team pada lagu semacam “Bleed it Dry” dan “The Uninvited”.

Alter Bridge masih mengerti bagaimana memelankan hal-hal untuk penerang yang akan akan dikeluarkan. Hal ini terjadi dengan sangat elegan pada lagu “Lover”, yang mana potensial menjadi single besar, sementara lagu “Peace is Broken” mengandalkan hook raksasa. Suara powerful yang dimiliki Tremonti mengiringi “Waters Rising” yang mana menambahkan dimensi lain pada album ini.

Secara keseluruhan, Brian Marshall dan Scot Philliips menahan fondasi kesamaan pola fikir dengan sungguh rapat. Lagu bahagian penutup “All Ends Well” dan “Fortress” meninggalkan kesan sangat baik seperti bahagian akhir sebuah buku dari sebuah perjalanan yang sangat mengesankan. Ini adalah metal dalam bentuk terbaiknya. Ini merupakan Alter Bridge pada bagian terbaik mereka. Rongga mengesankan dalam “Fortress/benteng” dan merasakan milestone rekaman hard rock. Mereka telah bergabung dalam kesetaraan Metallica, Alice in Chains, dan Pantera pada puncaknya.

Originally Written By—Rick Florino

09.03.13

Alih Bahasa—Fajar Siddiq/ @AlterBridgeIna

09.08.213